Bos Tambang di Balik Pilkada & Pemilu?

Amir Sarifudin , Jurnalis
Minggu 26 Februari 2012 16:01 WIB
Ilustrasi. (Foto: Corbis)
Share :

BALIKPAPAN - Kondisi sektor pertambangan tampaknya sudah tidak sehat. Sekarang ini, pengusaha yang bergerak di sektor tambang menjadi pemodal di balik orang yang berkuasa.

“Kelas dominan diisi oleh orang-orang pertambangan, elit pengusaha sangat prilaku ekstraktif, lihat daftar orang terkaya di Indonesia versi Forbes, jelas itu orang bermain di sektor pertambangan. Jadi tambang lagi tambang lagi,” kata Ekonom UGM Revrisond Baswir di Balikpapan.

Sektor tambang, kata dia, menjadi sponsor  bagi tampuk kekuasan. "Kalau sudah begini, Landasan normatif jadi lupa. Boro-boro mau  memperbaiki lingkungan, yang ada mengejar bagaimana mengejar keuntungan dari target produksi yang sebanyak-banyak,” katanya.

Penilaian ini juga dibenarkan oleh Dinas Pertambangan Kaltim. Kepala Seksi Pengusahaan Pertambangan Bidang Pertambangan Umum Distamben Kaltim Markus Taruk Allo mengatakan dalam situasi jelang perhelatan pilkada, perusahaan tambang ikut andil gabung. "Mereka para pengusaha masing-masing punya jagoan, entah sponsor atau apa tapi inilah kondisinya,” ujarnya.

Selain itu ada sisi aturan yang memberikan celah bagi pengusaha batu bara yang berkedok usaha perumahan. Batu bara yang ditemukan di lokasi pengembangan perumahan dapat leluasa mereka angkut ke luar untuk dijual. "Dalam IUP itu, ada ijin operasi khusus pengangkutan dan penjualan. Mereka usaha perumahan tapi semua itu berkedok pengembang yang dikejar pertambangan. Dia ambil batu bara," tandas Markus.

Pemerintah provinsi diakui tidak bisa berbuat banyak, hal  ini tidak  Ini tidak lepas dari kewenangan kepala daerah bupati/walikota yang punya kewangan penuh dalam otonomi daerah. “Awal otonomi, sulit bagi kita di provinsi dalam koordinasi dengan kabupaten/kota. Bahkan kita diminta jangan masuk sembangan ke kabupaten/kota tanpa kordinasi dengan mereka,” keluhnya.

Markus mengemukakan jumlah IUP operasi produksi yang saat ini sudah tercatat di Kaltim mencapai 300 buah. “Data yang kami pegang mencatat ada 800 IUP di seluruh Kaltim. Kalau yang beroperasi baru 300 IUP, maka masih ada 500 IUP lagi yang akan menyusul,”ungkapnya.

Sebagian besar IUP Operasi Produksi tersebut berada di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara yang mencapai 217 IUP. Sisanya, tersebar di beberapa kabupaten kota yang ada di Kaltim seperti Samarinda, Kutai Barat, Kutai Timur, Penajam Paser Utara, dan Berau.

(Widi Agustian)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya