Bank Mandiri Segera Tuntaskan Obligasi Rekap

Yuni Astutik, Jurnalis
Senin 23 April 2012 16:17 WIB
Logo Bank Mandiri. (Foto: Bank Mandiri)
Share :

JAKARTA - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) berniat segera menuntaskan rencana melepas obligasi rekapitalisasi berstatus Available for Sale (AFS) untuk bisa semakin mendorong ekspansi perusahaan.

Direktur Utama Bank Mandiri Zulkifli Zaini mengungkapkan saat ini ada tiga strategi yang disiapkan Mandiri untuk melepas obligasi rekapitalisasi AFS senilai Rp54 triliun. Pertama, menjual langsung ke pasar. Kedua, menjual ke Bank Indonesia untuk digunakan sebagai instrumen moneter. Ketiga, mengupayakan agar pemerintah melakukan buyback obligasi rekapitalisasi, dalam hal ini adalah Kementerian Keuangan.

"Mudah-mudahan dengan tiga upaya tersebut, level rekap bond Bank Mandiri bisa menurun dan hasil penjualan rekap bond ini menghasilkan dana tunai yang bisa digunakan untuk penyaluran kredit atau fingsi intermediasi Bank Mandiri," ujar Zulkifli, saat konferensi pers usai Rapat Umum Pemegang Saham tahunan (RUPST) di Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (23/4/2012).

Dia mengatakan, penjualan obligasi rekap perlu dilakukan mengingat adanya penurunan yield sejak perubahan referensi dari SBI 3 bulan menjadi SPN 3 bulan yang yield-nya 3 persen. Jika obligasi rekap tetap dipertahankan, maka bisa menurunkan kinerja Bank Mandiri.

"Kalau dana pihak ketiga (DPK) deposito dipakai untuk membiayai obligasi rekap sekarang bisa enam persen padahal yield SPN 3 bulan tiga persen dapat terjadi negative spread dari obligasi rekapitalisasi," jelas Zulkifli.

Direktur Keuangan Bank Mandiri, Pahala Mansuri menambahkan, saat ini pembicaraan masih dilakukan dengan BI maupun pemerintah mengenai rencana penjualan obligasi rekapitalisasi. Begitupula dengan niat Mandiri melepas langsung di pasar. Penjualan di pasar bisa ditempuh dengan dua mekanisme. Dijual sendiri atau digabung dengan aset lainnya yang berpotensi dijual kepada investor.

"Kami berharap dalam 6-9 bulan lagi diharapkan sudah bisa ada transaksinya dari ketiga cara itu. Dananya akan masuk ke neraca kami dan membuat aset-aset kami lebih produktif," akunya.

Pahala juga memastikan, tujuan utama dari penjualan rekap bond ini adalah untuk menggenjot pertumbuhan kredit. Dia mencontohkan, pada 2011 lalu Bank Mandiri melakukan ekspansi kredit hingga Rp70 triliun.

"Jadi memang kebutuhan dana utama kita tahun ini bagaimana kita bisa memanfaatkan optimal dana atau aset rekap bond kita sehingga betul-betul bisa dimanfaatkan sehingga Bank Mandiri dan bank lainnya yang punya obligasi rekapitulasi data bisa melakukan ekspansi," tandasnya.

(Widi Agustian)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya