JAKARTA - PT Akasha Wira International Tbk (ADES) akan merambah sektor bisnis barang konsumsi (consumer goods) di luar air minum dalam kemasan (AMDK). Untuk itu perseroan akan membentuk divisi usaha baru.
Dalam keterangan tertulis di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (24/5/2012), perseroan menjelaskan jika potensi penduduk Indonesia sekira 230 juta jiwa membuat bisnis barang konsumsi atau consumer goods berkembang sangat pesat di Indonesia.
Bisnis ini juga terbukti bertahan pada situasi krisis mengingat produk consumer goods merupakan kebutuhan dasar manusia. Hal ini membuat perseroan yang sudah berkecimpung cukup lama di bisnis barang konsumsi atau consumer goods ini, tertarik mengembangkan lebih lanjut bisnisnya dengan menambah divisi produksinya untuk barang konsumsi atau consumer goods yang lain di luar AMDK dan kosmetika.
"Untuk itu perseroan berencana untuk memasuki bisnis baru dengan memproduksi makanan dan minuman ringan," demikian seperti disampaikan perseroan.
Alasan pengembangan usaha ini adalah untuk meningkatkan pendapatan perseroan dengan memaksimalkan dan mendayagunakan saluran distribusi yang sudah dimiliki oleh perseroan melalui variasi atau diversifikasi produk perseroan di pasar.
Untuk itu perseroan memutuskan untuk melakukan kerjasama dengan pihak pemberi jasa makloon untuk melaksanakan pengembangan usaha ini. Hal tersebut didasarkan pada pertimbangan efisiensi untuk melihat potensi dan reaksi pasar atas produk baru perseroan tanpa perlu melakukan investasi capex.
Sehingga setiap investasi yang dikeluarkan perseroan dapat dimaksimalkan untuk alokasi pada biaya pemasaran serta biaya distribusi yang sangat penting untuk meningkatkan penjualan produk baru.
Berdasarkan performa pada periode 2007 hingga 2011, rata-rata Gross Profit Margin, Operating Profit Margin dan Net Profit Margin secara berturut-turut adalah sebesar 27,66 persen, -19,65 persen dan -18,84 persen.
Setelah perseroan melakukan pengembangan usaha berupa produksi makanan dan minuman ringan, rata-rata Gross Profit Margin, Operating Profit Margin, dan Net Profit Margin pada proyeksi 2012 hingga 2016 mengalami kenaikan masing-masing sebesar 35,41 persen, 17,21 persen dan 11,90 persen.
(Widi Agustian)