JAKARTA - Bank Indonesia (BI) kembali menahan suku bunga acuannya di kisaran 5,75 persen. BI menilai tingkat suku bunga ini masih sesuai dengan kondisi saat ini.
Mantan Kepala Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Firdaus Djaelani, menilai tingkat suku bunga BI bisa di naikan ke 6 persen. "Hiruk pikuk Krisis eropa masih banyak, kewaspadaan harus tetap ditegakan," jelas Firdaus kala ditemui di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (12/6/2012).
Firdaus menambahkan, suku bunga juga menjadi indikator kepercayaan masyarakat terhadap perbakan. Oleh karena itu, demi mewaspadai dampak krisis global saat ini, maka BI rate masih dimungkinkan naik. "Kenaikan ini adalah upaya yang paling terbaik," ujarnya.
Namun, untuk suku bunga LPS, Firdaus menambahkan, harus akan dikaji dulu. Sebelumnya, untuk mengelola tekanan pelemahan nilai tukar dari emburuknya krisis di Eropa dan sentimen negatif pasar keuangan global, BI mendorong peningkatan pasokan valuta asing ke pasar agar pergerakan rupiah tetap sejalan dengan pergerakan nilai tukar kawasan Asia dan kondisi fundamental perekonomian Indonesia.
Di samping menjaga kecukupan likuiditas baik di pasar rupiah maupun pasar valuta asing, BI juga memperkuat operasi moneter dan pendalaman pasar keuangan, termasuk melalui pengembangan instrumen moneter valuta asing.
(Martin Bagya Kertiyasa)