Jaga Konsumsi Domestik, BI Bijak Tahan BI Rate

Gina Nur Maftuhah, Jurnalis
Kamis 09 Agustus 2012 14:24 WIB
Ilustrasi: Corbis
Share :

JAKARTA - Keputusan Bank Indonesia (BI) menahan tingkat suku bunga acuan (BI rate) di angka 5,75 persen dianggap sudah tepat. Ini dilakukan untuk menahan pelemahan rupiah dan juga menahan tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Rupiah masih melemah sehingga riskan kalau diturunkan (BI rate) sementara kalau dinaikkan, bisa menekan ekonomi domestik yang sampai sekarang men-driver pertumbuhan ekonomi," ujar Pengamat Ekonomi dari Bank Mandiri Destry Damayanti, saat dihubungi Okezone, Kamis (9/8/2012).

Menurut Destry, jika BI menaikkan tingkat suku bunga acuan, suku bunga dasar kredit di perbankan kecenderungannya akan naik. Sehingga dikhawatirkan berpengaruh terhadap sektor ekonomi riil dan ekonomi domestik yang menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi sampai kuartal dua lalu.

Pengamat ekonomi Danareksa Institute Purbaya Yudhi Sadewa senada dengan Destry. Dia menyebut, angka inflasi yang masih rendah di 0,7 persen dan 4,56 persen (year on year) masih di target BI.

"Selain itu, di tengah ketidakpastian global, ekonomi Indonesia masih perlu dukungan bunga yang rendah. BI rate di 5,75 persen berada pada level terendah," tandasnya.

Sebelumnya, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) yang diselenggrakan hari ini memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan BI (BI Rate) di posisi 5,75 persen.

"Tingkat suku bunga tersebut dipandang masih konsisten dengan tekanan inflasi yang rendah dan terkendali sesuai dengan sasaran inflasi 2012 dan 2013, yaitu 4,5 persen plus minus satu persen," ungkap Direktur Eksekutif BI Dody Budi Waluyo. (gna)

(Rani Hardjanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya