JAKARTA - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menjamin pasokan gas untuk mendukung program Konversi Bahan Bakar Minyak ke Bahan Bakar Gas (BBG) untuk kendaraan bermotor.
Wakil Menteri ESDM Susilo Siswo Utomo mengatakan, pihaknya sudah meminta Pertamina untuk suplai gas dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) untuk menyediakan pipa gas yang melakukan suplai ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) guna memenuhi kebutuhan bahan bakar masyarakat yang menggunakan gas.
"Pendekatan di pipa yang sudah ada (online) bicarakan dengan Pertamina dan PGN supaya suplai gasnya tetap," kata Susilo, di kantornya, Jakarta, Jumat (25/1/2013).
Susilo menambahkan, untuk pengadaan infrastruktur penunjang program konversi BBM ke BBG Pemerintah akan mendanai melalui anggaran yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Selain itu, pemerintah juga akan menggandeng pihak swasta untuk mempercepat terlaksananya progam yang bertujuan untuk menekan penggunaan BBM bersubsidi.
"Ada dua sumber pendanaan, APBN untuk infrastruktur pipa untuk menghubungkan sumber gas dan SPBG nonAPBN. Kerjasama dengan swasta," ungkap Susilo.
Sebelumnya, Pelaksana Tugas Dirjen Migas Kementerian ESDM A Edy Hermantoro mengatakan program konversi BBM ke BBG merupakan salah satu program prioritas migas 2013. Pemerintah akan membangun SPBG dan jaringan pipa gas di Jabodetabek. Dana yang tersedia sebesar Rp474 miliar untuk mendirikan SPBG dan Rp130 miliar untuk pembangunan jaringan pipa. SPBG dan jaringan pipa ini nantinya akan saling terhubung. Tender pembangunan jaringan pipa akan mulai dilakukan Februari dan pengerjaannya diperkirakan sekitar empat bulan.
"Dengan pembangunan pipa gas ini, kita berusaha mengepung Jakarta. Kira-kira begitu," tutup Edy.