JAKARTA - Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di akhir pekan ditutup melemah ke Rp9.700 per USD. Pelemahan Rupiah sejalan dengan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) yang melejit ke angka 1,03 persen.
Bank Indonesia (BI) mencatat, mata uang Garuda hari ini bergerak di kisaran Rp9.670-9.700 per USD. Sementara Bloomberg mencatat, Rupiah melemah 15 poin ke Rp9.729 per USD. Melemahnya Rupiah hari ini bahkan di atas prediksi analis yang melihat Rupiah akan menguat.
"Rupiah kami perkirakan ada potensi penguatan pada hari ini di kisaran Rp9.650-9.680 per USD tetapi dengan penjagaan BI karena masih rentan tekanan terlihat dari kurs NDF satu bulan yang masih tinggi di atas level Rp9.800 per USD," ujar analis Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih, dalam riset hariannya, Jakarta, Jumat (1/2/2013).
Seperti diketahui, BPS mencatat angka inflasi pada Januari 2013 di angka 1,03 persen. Angka ini melejit dibandingkan inflasi di Desember 2012 lalu sebesar 0,54 persen. Inflasi tahun kalender berada pada kisaran 1,03 persen dan inflasi secara year-on-year (yoy) berada pada kisaran 4,57 persen. Sementara, secara year on year (yoy) inflasi inti berada di 4,32 persen dan 0,36 persen untuk Desember.