"Bangun PLTN Sekarang, Nikmatinya 10 Tahun ke Depan"

Dani Jumadil Akhir, Jurnalis
Selasa 30 Juli 2013 14:07 WIB
ilustrasi: (foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Kementrian Riset dan Teknologi (Kemenristek) mengklaim telah selesai melakukan kajian rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di wilayah Bangka Belitung.

Menteri Ristek Gusti Muhammad Hatta mengatakan, dalam rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) seharusnya bisa dipercepat apabila sudah ada persetujuan, pasalnya pembangunan PLTN akan dinikmati pada 10 tahun mendatang.
 
"Pembangunan PLTN seharusnya bisa lebih cepat, itu nikmatnya akan terasa pada 10 tahun mendatang bila dibangun sekarang, namun kalau menunda-nunda, ya makin lama," ungkap Gusti di Gedung BPPT, Jakarta, Selasa (30/7/2013).
 
Gusti menambahkan, seperti yang diprediksi produksi minyak saat ini hanya bertahan sampai 10-12 tahun. Kalau tidak bisa dieksplorasi dan menggunakan tenaga nuklir negara Indonesia akan bisa menghadapi krisis energi.

"Kan kita tahun cadangan minyak kita 10-12 tahun akan habis, kasian negara kita kalau kekurangan energi, bisa menimbulkan kepanikan, tidak ada listrik, membuat tidak ada pekerjaan malah nambah pengganguran," jelas Gusti.

Kendati belum dapat lampu hijau untuk pembangunan PLTN, menurut Gusti untuk energi pengganti minyak sudah mulai diganti dengan digunakan energi batubara yang mempunyai sumber cukup besar di Indonesia.

"Sementara PLTN menunggu persiapan dan restu, kita menggunakan energi batubara. Memang batubara menimbulkan pencemaran, tapi kalau menggunakan tenaga nuklir itu bersih," kata Dia.

Mengenai masyarakat yang penolakan akan adanya rencana pembangunan PLTN, menurut Gusti seharusnya perlu edukasi khusus mengenai pentingnya sumber energi nuklir untuk masa depan untuk mengganti peran energi seperti minyak.

"Ada yang enggak ngerti sama sekali, ada yang dikompor-komporin jangan bangun itu bahaya nanti bisa meledak, yang itu harus diedukasi. Kita inginnya bangun dulu yang kecil-kecil 200 Mega Watt (Mw) di Bangka belitung, karena memang sudah siap betul," tandasnya.

Sebelumnya, Pemerintah Indonesia mengakui cadangan minyak yang semakin menipis membuat pengembangan energi untuk menggantikan minyak dimasa depan di masifkan. Salah satunya energi baru dan terbarukan (EBT) serta tenaga nuklir yang akan menjadi sumber energi baru di Indonesia.

Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik mengatakan kebutuhan energi kedepan semakin meningkat, jika mengandalkan sumber energi yang sudah ada saat ini tidak akan mencukupi.

"Kelihatannya kebutuhan energi makin gede eksponensial, kalau kita tomboki dengan geothermal, lama sekali, sedangkan industri butuh listrik ribuan megawatt," ungkap Jero.

Dengan begitu, menurut Jero seharusnya Indonesia sudah membuka tenaga nuklir untuk dijadikan sumber energi baru.

"PLTN, waktu itu banyak perdebatan ya akhirnya energi nuklir jadi pilihan terakhir, maksudnya negeri ini membuka pintu untuk nuklir, terus terang sudah kami bahas ini," tandasnya. (wan)

(Widi Agustian)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya