BANDUNG - Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan mengakui beberapa perusahaan yang bernaung di bawah kementeriannya terpengaruh pelemahan rupiah saat ini.
"Ada yg terpengaruh dalam pengertian jelek dan ada yang terpengaruh dalam artian baik," kata Dahlan kepada wartawan, Rabu (28/7/2013).
Menurutnya, untuk beberapa BUMN yang banyak mengekspor barang, seperti perusahaan pengekspor karet, sawit atau teh, tentu melemahnya rupiah membawa berkah tersendiri dengan meningkatnya pendapatan.
Berbeda dengan perusahaan yang lebih banyak melakukan impor dari luar negeri seperti PTDI dan Pertamina maka hal tersebut akan menyebabkan masalah
"Jadi tidak semua (berdampak) jelek. Bahkan pengusaha2 Bandung yang ekspor pakaian ke Amerika dia malah dapat rezeki nomplok," tuturnya.
Dahlan meyakini, dalam waktu dekat krisis seperti ini akan segera berakhir. Pasalnya, Indonesia pada tahun 1998 dan 2008 pernah mengalami hal serupa bahkan lebih buruk.
"Ini (sifatnya) temporer atau sementara. Ini segera teratasi karena pemerintah sudah pengalaman mengatasi krisis ini pada tahun 2008. Waktu itu cepat teratasi, dan resepnya pun sama dan malah kondisi ekonominya lebih baik sekarang," bebernya.
Pihaknya menegaskan, untuk mendukung kebijakan tersebut, BUMN tidak akan mengeluarkan kebijakan sendiri. Namun akan mematuhi kebijakan yang telah ditetapkan oleh presiden. (wan)
(Widi Agustian)