JAKARTA - Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat rokok memberikan kontribusi 11,18 persen terhadap garis kemiskinan. Hal ini menunjukkan, sebagian besar garis kemiskinan dipengaruhi oleh komoditas yang tidak menghasilkan kalori tersebut.
"Rokok ini menempati posisi kedua setelah beras ya. Di perkotaan sumbang 11,18 persen, sementara di pedesaan rokok ini menyumbang 9,39 persen terhadap garis kemiskinan," kata Kepala BPS Suryamin di kantornya, Jumat (2/1/2015).
Pada September 2014, komoditi makanan memang memberikan sumbangan sebesar 73,47 persen terhadap garis kemiskinan. Peranan komoditi makanan masih jauh lebih besar dibandingkan komoditi bukan makanan seperti perumahan, sandang, pendidikan dan kesehatan.
Peringkat pertama yang memberikan sumbangan terbesar dalam garis kemiskinan adalah beras sebesar 23,39 persen di perkotaan dan 31,61 persen di pedesaan. Disusul dengan rokok kretek filter, telur ayam ras sebesar3,73 persen di perkotaan dan 3,03 persen di pedesaan serta mie instan 2,62 persen di perkotaan dan 2,41 persen di pedesaan.
"Rokok ini kalau dihilangkan dan dibelikan beraskan malah lebih bagus," tambah Suryamin.
(Fakhri Rezy)