"Kalau mereka nangkap udang, ikannya dibuang semua. Ditarik ikan 5 ton, udangnya 1 kuintal, ikannya dibuang semua," kata Susi di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta, Selasa (13/1/2015).
Oleh karena itu, dia mendiskusikannya dengan Direktorat Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) mengenai rencana pemberdayaan ikan di Indonesia yang dicanangkan untuk 20 tahun ke depan.
"Karena Saya ingin berkelanjutan. Alat tangkap tidak ramah lingkungan tidak boleh. Intinya banyak perikanan dunia sudah meninggalkan seperti itu. Kapalnya tidak terlalu besar. Kapal sekarang banyak pakai trawl," tambahnya.
Guna memuluskan wacana tersebut, Susi juga telah mengagendakan pertemuannya dengan para pelaku usaha kapal-kapal besar di Indonesia. "Mereka akan konfirmasi. Rata-rata 600-1.000 ton per kapal, kalau hitung 5.000 kapal itu sudah 3 juta ton. Nilainya tinggal dikalikan tongkol USD1," tukas dia.
(Martin Bagya Kertiyasa)