Stabilkan Harga Beras, Pemerintah Masih Banyak PR

Meutia Febrina Anugrah, Jurnalis
Selasa 24 Februari 2015 12:02 WIB
Ilustrasi: Okezone
Share :

JAKARTA - Sepanjang Februari, harga beras di sejumlah sentra pangan kembali mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur misalnya, untuk semua jenis beras, yakni medium dan premium melejit hingga 30 persen. Berbagai cara pun dilakukan pemerintah untuk menstabilkan harga beras. Mulai dari mengadakan operasi pasar, hingga menjual beras murah.

Menurut Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani, langkah untuk menstabilkan harga beras yang dilakukan pemerintah memang tidak mudah. Karena masih banyak tantangan yang harus dihadapi oleh pemerintah bersama Bulog.

 

"Apindo mendukung langkah pemerintah yang bersama Bulog mau menstabilkan harga beras. Memang ini tidak mudah, tapi Bulog sudah bekerja langsung,dan ini akan membantu," kata dia disela-sela pembukaan Seminar World Ecomic Empowerment di Jakarta, Selasa (24/2/2015).

Shinta menyebut, tantangan yang harus dibenahi itu di antaranya bagaimana membereskan suplly chain yang selama ini belum maksimal hingga membuat harga beras menjadi mahal.

"Supply chain belum berjalan secara maksimal. Apa ini berkait dengan harga? Bisa-bisa saja. Jalur distribusi yang belum efisien memang bisa mempengaruhi harga," kata dia.

Sementara itu, terkait target swasembada beras, Shinta menyebut pemerintah harus membenahi baik dari sisi produksi, logistik dan infrastruktur.

"Swasembada ini kan isu besar. Realistis enggak swasembada? Saya akui memang enggak mudah. Harus step by step. Faktor logistik, kendala infrastruktur juga harus dibenahi," tutup dia.

(Rizkie Fauzian)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya