BKPM Incar Investasi Ramah Lingkungan Rp1.280 Triliun

Kurniasih Miftakhul Jannah, Jurnalis
Senin 27 April 2015 12:22 WIB
Ilustrasi Rupiah. (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menargetkan pada 2019 realisasi penanaman modal ramah lingkungan mencapai USD100 miliar atau sekira Rp1.280 triliun jika mengacu kurs Rp12.800 per USD. Dengan target tersebut, diharapkan pertumbuhan investasi ramah lingkungan mencapai 20 persen setiap tahunnya.

Kepala BKPM Franky Sibarani menjelaskan, langkah ini didukung oleh fasilitas tax allowance bagi beberapa sektor ekonomi yang termasuk dalam sektor investasi ramah lingkungan.

Menurutnya, setidaknya terdapat 10 sektor investasi ramah lingkungan yang ditambahkan di dalam daftar sektor potensial yang bisa mendapatkan tax allowance. Peraturan tersebut tertuang dalam Peraturan Pemerintah no. 18 tahun 2015. Dia menjelaskan, aturan tersebut diharapkan bisa menjadi daya tarik investasi ramah lingkungan di Indonesia.

"Untungnya, kami telah memasukan 10 sektor investasi hijau ke dalam daftar penerima fasilitas tax allowance di dalam peraturan terbaru kami," papar Franky dalam acara Tropical Landscapes Summit, di Hotel Shangri-la Jakarta Senin (27/4/2015).

Menurutnya, ada beberapa sektor investasi ramah lingkungan yang ditambahkan ke dalam daftar penerima fasilitas Tax Allowance. Di antaranya perusahaan tenaga panas bumi, transportasi perkotaan, dan pembangkit listrik ramah lingkungan.

"Selain melakukan revisi atas tax allowance dengan menambah bidang usaha penerima dari 129 ke 143, kami juga memiliki fasilitas tax holiday dengan rentang waktu 5 hingga 10 tahun untuk pengembangan usaha biofuel dan sumber energi terbarukan," sebut dia.

Franky berharap pertumbuhan investasi ramah lingkungan 20 persen setiap tahunnya bisa tersebar pada sektor agrikultur, perikanan, energi, manufaktur, manajemen energi terbarukan, dan kehutanan.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya