“Pemerintah menawarkan kepada siapa pun yang memiliki teknologi hijau dari negara manapun, bisa berinvestasi ke Indonesia. Hal ini penting untuk memastikan Indonesia dapat mengatasi persoalan terkait perubahan iklim,” tutur Bambang dilansir dari keterangan tertulis BKPM, Jakarta, Selasa (28/4/2015).
Menurutnya investasi ramah lingkungan tersebut juga sejalan dengan apa yang telah dilakukan untuk mitigasi dampak dari perubahan iklim. Diantaranya dengan mencabut subsidi BBM dan menyalurkannya ke sektor yang lebih produktif.
“Pertumbuhan lebih baik iklim lebih baik, ini contoh nyata, memotong subsidi BBM berarti kita pro mitigasi untuk perubahan iklim. Artinya bisa jaga daya beli masyarakat, keberlanjutan fiskal, hasilnya pertumbuhan yang lebih tinggi dan ini akan membuat tingkat masyarakat yang lebih baik,” imbuhnya.
Kemudian, Bambang juga mengatakan ada 5 faktor penting guna memperkuat pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah perubahan iklim, yakni manajemen sumber daya alam berkelanjutan, stabilitas ekonomi makro Indonesia, iklim investasi di Indonesia, pembangunan dengan pertumbuhan inklusif, dan pembangunan sumber daya manusia.
(Rizkie Fauzian)