Staf Khusus Menteri ESDM, Widhyawan Prawiraatmadja mengatakan, penggunaan batu bara untuk pembangkit listrik 35 ribu Mw yang saat ini menjadi fokus pemerintah memang tidak berorientasi pada investasi hijau. Sebab, investasi tersebut cukup memakan banyak biaya.
"Salah satu kendala memang tarif, dan hal lain seperti bagaimana melakukan kegiatan pengeboran sehingga cadangan sesuai dengan waktu mereka lakukan lelang. Kalau enggak sesuai yang diharapkan, mereka menggunakan tarif yang sudah disetujui," ujarnya di Hotel Shangri-La Jakarta, Senin (27/4/2015).
Menurutnya, Indonesia akan memanfaatkan energi alternatif, seperti Biothermal dan Hydrothermal yang jumlah cadangannya masih besar. Namun, dirinya mengakui ada beberapa kendala salah satunya masih mengenai unsur biaya.
Sekadar informasi, investasi hijau merupakan suatu investasi yang menggunakan material dan energi yang ramah lingkungan. Sektor usaha yang masuk dalam kategori investasi hijau menggunakan konsepreduce, reuse, recycle, dan recovery, juga menggunakan teknologi yang bersahabat.
(Rizkie Fauzian)