JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan, penetapan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax naik menjadi Rp9.300 per liter, bahkan harga tersebut lebih tinggi Rp200 dibandingkan harga BBM jenis sama yang dijual oleh SPBU asing.
"Biarkan mereka bersaing. Yang konsumsi pertamax siapa sih? Kan orang orang kaya," kata Sudirman di Jakarta, Minggu (31/5/2015).
Menurut Sudirman, penetapan harga Pertamax juga dirasa tepat, konsumen yang mengkonsumsi Pertamax terbilang golongan yang mampu.
"Kalau orang kaya yang sedikit ikut menghantam dan merepotkan Pertamina kan kasihan. Biarkan itu hadir produk kompetitif," tambahnya.
Lanjut Sudirman, mengenai harga yang lebih tinggi Rp200 dibandingkan BBM jenis sama yang dijual SPBU asing, misalnya Shell yang sebesar Rp9.100 per liter, menandakan pasar Pertamax di Indonesia sudah ada dan sudah bersaing secara kompetitif.
"Pertamax juga 5 persen dari konsumsi. Kadang orang mendramatisir seolah oleh BBM naik tinggi. Padahal hanya 5 persen masyarakat yang beli pertamax. Dan mereka rata rata mobilnya tiga sampai empat. Mobil satu juga ada sih yang mau ambil jatah subsidi," tutupnya.
(Widi Agustian)