JAKARTA - Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih tertekan kekhawatiran investor. Pasalnya, perekonomian global masih dirundung ketidakpastian di Eropa.
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Ronald Waas menuturkan, ketidakpastian penyelesaian utang Yunani menjadi salah satu faktor pemicu depresiasi Rupiah terhadap dolar AS.
"Itu (utang yunani) berpengaruh terhadap Rupiah kita. Tetapi, kami sudah mengambil langkah-langkah pengamanan," kata dia di Gedung BEI, Jakarta, Senin (29/6/2015).
Ronald mengatakan, langkah antisipasi pengamanan Rupiah telah dilakukan BI, melalui pemantauan stabilitas Rupiah dengan fundamental ekonomi nasional. "Nanti kita tunggu statement resmi dari Bank Indonesia," jelasnya.
Menurutnya, BI tidak memungkiri bahwa kondisi perekonomian di Eropa akan berdampak pada domestik, karena sistem perekonomian global yang semakin tereintegrasi. "Sekarang perekonomian terangkai. Apa yang terjadi di Eropa, pasti ada pengaruh ke perekonomian domestik. Kami sudah antisipasi," ucapnya.
(Martin Bagya Kertiyasa)