"Dalam kondisi tekanan global maupun regional country pressure seperti ini, menandakan jika masih ada kepercayaan dari investor luar negeri terhadap ekonomi kita masih oke," ujar Deputi Komisioner Pengawasan Perbankan OJK, Irwan Lubis, di Hotel Shangrila, Jakarta, Jumat (19/9/2015).
Irwan mengatakan, kepercayaan investor luar negeri terhadap ekonomi dalam negeri masih cukup signifikan. Mengingat investasi dengan mengakuisisi perusahaan keuangan memerlukan dana yang begitu besar.
"Investasi dengan akuisisi perusahaan keuangan nilainya begitu besar, jadi negara kita ini masih cukup bagus prospeknya," jelas dia.
Di sisi lain, persyaratan OJK yang mewajibkan melakukan akuisisi terhadap dua bank secara bertahap bagi investor asing yang berniat membeli saham bank di Indonesia. Dinilai turut berkontribusi dalam mendongkrak industri perbankan. "Ini dapat menjadi langkah bagi industri agar terjadi konsolidasi dengan perbankan," tandasnya.
Sekadar informasi, bank raksasa asal China yakni China Construction Bank (CCB) mengakuisisi secara bertahap dua bank di Indonesia. Salah satu yang diincar yakni bank menengah PT Bank Windu Kentjana Internasional Tbk. Adapun CCB akan mengakuisisi 40 persen saham Bank Windu, batas atas kepemilikan saham di Indonesia.
(Martin Bagya Kertiyasa)