JAKARTA - Nilai tukar Rupiah pagi ini kembali menghantam dolar Amerika Serikat (AS). Pada perdagangan pagi ini Rupiah dibuka pada level Rp14.180 per USD, namun pada pukul 09.49 WIB, Rupiah menyentuh level Rp13.929 per USD.
Seperti diketahui, sepanjang September Rupiah tampil mengenaskan, bahkan menyentuh level Rp14.800 per USD.
Berdasarkan data Bloomberg Dollar Index, Rupiah pada perdagangan non-delivery forward, Rabu (7/10/2015) menguat 312 poin atau 2,19 persen. Bloomberg mencatat, Rupiah diperdagangkan di kisaran Rp13.911 - Rp14.180 per USD.
Sementara melansir yahoofinance, pada pukup 09.52 WIB nilai tukar Rupiah tembus ke level Rp13.927 per USD. Pada pukul tersebut, Rupiah berhasil menguat 390 poin atau 2,65 persen ke Rp14.602 per USD. Adapun pergerakan Rupiah pagi ini berada di kisaran Rp13.900 - Rp14.323 per USD.
Ekonom Bank BRI Anggito Abimanyu mengatakan, mata uang negara adidaya ini melemah lantaran buruknya data tenaga kerja yang baru dirilis.
"Data tenaga kerjanya mereka rilis yang baru kurang baik, ya sehingga mempengaruhi persepsi terhadap penguatan dolar, sehingga Rupiah dan seluruh mata uang regional menguat," paparnya.
Selain itu, penguatan nilai tukar juga didukung oleh rilis deflasi bulan September membuat kepercayaan kepada Indonesia meningkat.
"Faktor deflasi, itu membuat kepercayaan ke pelaku pasar bahwa kondisi inflasi mulai terkendali," katanya.
(Rizkie Fauzian)