JAKARTA - Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, Menteri Keuangan kelahiran 3 Oktober 1996 ini pada tahun lalu dinobatkan sebagai Menteri Keuangan terbaik ke-2 se Asia Pasifik. Penghargaan ini diberikan oleh lembaga penerbitan terkemuka dalam bidang keuangan dan pasar modal di Asia.
Namun, siapa sangka alumni Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ini pernah kehabisan dana ketika menempuh studi doktor di University of Illinois at Urbana-Champaign, Amerika Serikat. Hal ini dikisahkan Bambang pada saat melakukan pertemuan dalam peresmian Dana Ilmu Pengetahuan Indonesia (DIPO) di Gedung Juanda, Kementerian Keuangan.
"Dulu saya menerima beasiswa untuk studi S3 di Amerika. Tapi ternyata di tengah jalan dana beasiswa itu habis," kisah Bambang dalam acara peluncuran Dana Ilmu Pengetahuan Indonesia di Gedung Djuanda Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (30/3/2016).
Untuk melanjutkan studinya, Bambang pun akhirnya mencari pekerjaan sampingan. Beruntung, Bambang bertemu dengan salah seorang profesor yang bersedia mempekerjakannya dalam sebuah perusahaan konsultan di AS.
"Kemudian saya bertemu dengan advisor yang ternyata adalah konsultan terkenal di sana," imbuh Bambang.
Melalui bantuan dari profesor inilah akhirnya Bambang dapat melanjutkan studinya hingga lulus pada tahun 1997 dari jurusan regional science. Bahkan, Bambang mengaku mendapatkan penghasilan per bulan yang lebih besar apabila dibandingkan dengan total beasiswa yang didapatkan sebelumnya.
"Akhirnya saya dapat uang bulanan yang lebih tinggi dari beasiswa. Ini saya gunakan untuk kebutuhan hidup saya selama menjalin masa perkuliahan," pungkasnya.(rai)
(Rani Hardjanti)