JAKARTA - PT Bank Mega Tbk (MEGA) menargetkan secara konservatif penyaluran kredit bertumbuh sebesar 10 persen pada tahun ini. Dalam hal ini, perseroan memilih menyasar kepada korporasi dalam menyalurkannya.
Direktur Utama Bank Mega, Kostaman Thayib menuturkan, tidak ada strategi tersendiri perseroan dalam mencapai pertumbuhan kredit 10 persen pada tahun ini.
Menurut dia, secara mendasar, pertumbuhan kredit industri perbankan sebenarnya berpatokan dengan perkembangan dunia usaha itu sendiri.
"Basically ya tentu harus paling mendasar perkembangan dunia usaha itu sendiri
Kan kredit mulainya dari situ," ujarnya saat membuka perdagangan saham di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (22/4/2016).
[Baca juga: Salurkan Kredit, Bank Mega Pilih Sektor Korporasi]
Sebab, jika dunia usaha berkembang, maka tentunya secara otomatis akan memerlukan modal, terutama pinjaman kepada perbankan. Dari situ lah perseroan menangkap peluang tersebut.
"Kalau dunia usaha berkembang, mereka perlu modal. Kita menangkap opportunity di situ," jelas dia.
Demikian sebaliknya, bila dunia usaha tidak berkembang, maka tidak akan memerlukan modal. Dengan demikian, penyaluran kredit perbankan pun akan sulit bertumbuh.
"Kalau dunia usaha enggak berkembang, enggak butuh modal ya kreditnya bank akan sulit bertumbuh," pungkasnya.
(Raisa Adila)