Wamenkeu Sebut Akuntan Indonesia Tak Lagi Kalah Saing dengan Amerika

JAKARTA - Profesi akuntan merupakan salah satu profesi yang dibuka dalam pasar perdagangan bebas Asia Tenggara. Untuk itu, butuh peningkatan kompetensi akuntan agar tidak kalah saing dengan berbagai negara di Asia Tenggara.

Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo mengatakan, para akuntan di Indonesia saat ini harus lebih agresif agar tak kalah saing dalam menghadapi pasar besar Masyarakat Ekonomi ASEAN. Agresivitas yang dimaksud adalah dengan berupaya untuk meningkatkan standar kompetensi sesuai dengan yang dimiliki dengan negara-negara lain. [Baca juga: Wamenkeu: Akuntan Indonesia Ditakuti Negara-Negara ASEAN]

"Mahasiswa program akuntansi harus lebih agresif untuk meningkatkan standar kompetensi yang dimiliki," jelas Mardiasmo dalam acara Seminar Nasional Akuntansi di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (23/5/2016).

Saat ini, lanjut Mardiasmo, standar profesi akuntan di Indonesia tak lagi kalah saing dengan negara-negara lain, termasuk Inggris dan Amerika Serikat yang selama ini terkenal memiliki standar kompetensi akuntan yang ketat.

"Proses sertifikasi kita juga tidak berbeda jauh dengan negara lain. Indonesia juga mensyaratkan pendidikan oleh perguruan tinggi, mengikuti ujian sertifikasi yang diselenggarakan oleh Asosiasi Profesi dan pengalaman. Ini tidak jauh berbeda dengan Amerika dan Inggris," jelasnya.

Untuk diketahui, berdasarkan PMK nomor 25 tahun 2014, terdapat nilai tambah khusus bagi akuntan beregister negara. Nilai tambah ini merupakan salah satu yang perlu dimiliki oleh akuntan agar dapat lebih bekerja secara profesional. Nilai tambah tersebut akan didapatkan dengan menjadi anggota asosiasi profesi akuntan dan memiliki pengalaman dalam menjalankan pekerjaan pada bidang akuntansi.

(Fakhri Rezy)