Tax Amnesty Gairahkan Pasar Properti

Koran SINDO, Jurnalis
Kamis 30 Juni 2016 11:31 WIB
Ilustrasi: Shutterstock
Share :

SURABAYA – Disetujuinya RUU Pengampunan Pajak atau Tax Amnesty menjadi angin segar bagi industri properti pada semester II-2016. Para pengembang optimistis bisa memenuhi semua target pasar properti yang sedang bergairah.

Direktur Ciputra Sutoto Yakobus menuturkan, adanya tax amnesty menambah prospek pasar properti tahun ini semakin bergairah. Banyak uang yang sebelumnya berada di luar negeri akan datang ke dalam negeri. Para pemilik uang itu tentu tak takut lagi menginvestasikan uang tersebut. (Baca juga: Tax Amnesty, Dorong Peluang Investasi Properti)

”Mereka tentu ingin berinvestasi properti. Ini cukup masuk akal dengan harga properti yang sedang bagus-bagusnya,” ujar Sutoto.

Dia mengatakan, dulu memang banyak keinginan dari para pemegang uang membelanjakan ke sektor properti.

Mereka masih takut kalau membeli properti di Indonesia. Tapi saat ini mereka hanya membayar sanksi, maka pengampunan pajak akan diberikan sehingga banyak properti akan terbeli sampai akhir tahun ini.

Bahkan, saat ini pihaknya sedang menyiapkan banyak pilihan investasi properti dengan menyiapkan proyekproyek baru. Selain apartemen, pihaknya juga menyiapkan pembangunan rumah di Babarsari Junction Jogjakarta, perumahan di Lampung, Palembang, Manado, Makasar, serta bangunan komersial di Cibubur.

Pertumbuhan bisnis properti sepanjang 2016 ini diprediksi bakal naik di atas 30 persen pada semester II. ”Selain tax amnesty, ada dukungan lain dalam kemudahan memiliki properti. (Baca juga: Tax Amnesty Dipercaya Beri Berkah Emiten Properti)

 

Lihat saja banyak bank sudah mulai jor-joran dalam memberikan kredit perumahan rakyat (KPR). Bahkan ada yang sampai memberikan kredit 8,5 persen fixed dalam lima tahun,” ujar Sutoto.

Sementara Wakil Presiden Direktur dan Chief Operating Officer Intiland, Sinarto Dharmawan menuturkan, ada aturan tentang tax amnesty memang menguntungkan bagi dunia properti.

Pembelian rumah, apartemen, maupun hunian lainnya, bisa berjalan lancar ketika banyak pemilik uang yang sebelumnya menaruh uang di luar negeri mulai melirik dalam negeri. ”Saat ini peningkatan bisa 10%, semester II bisa lebih baik lagi,” katanya

(Rizkie Fauzian)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya