Harga Rights Issue Siloam Rp9.000 Per Saham

Agregasi Harian Neraca, Jurnalis
Rabu 12 Oktober 2016 14:57 WIB
Ilustrasi: (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) telah mendapat restu Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk menerbitkan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) alias rights issue. Emiten rumah sakit milik Grup Lippo ini akan menerbitkan 144,5 juta HMETD atau 12,5 persen dari jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh.

"Harga pelaksanaan ditetapkan Rp9.000 per saham," ujar Budi Legowo, Direktur SILO usai RUPSLB di Tangerang.

Harga itu terdiskon dari harga saham SILO saat ini yang berada kisaran Rp10.275 per saham. Dari aksi korporasi tersebut, perseroan berharap bisa mengantongi dana segar sebesar Rp1,3 triliun. Dana itu akan digunakan untuk kebutuhan ekspansi dan pembayaran utang.

Setiap pemegang 8 lembar saham lama akan diberikan hak memesan 1 lembar saham baru. Dengan rights issueini, jumlah saham SILO yang ditempatkan dan disetor penuh meningkat dari 1,15 miliar saham menjadi 1,3 miliar saham. SILO telah mengajukan perizinan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 26 Agustus 2016 lalu terkait rencanarights issue. Perseroan menargetkan prosesrights issuebisa rampung pada Desember 2016.

Budi mengatakan, sekitar 56 persen dana rights issue akan digunakan untuk ekspansi pembangunan rumah sakit perseroan tahun 2017-2019 mendatang. Lalu, sebesar 33 persen akan digunakan untuk membayar utang usaha ke induknya, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR). Sementara itu, sisa dana akan digunakan untuk modal kerja."Dalam lima tahun ke depan, kami berencana membangun 40 rumah sakit lagi," ujarnya.

Di sisa tahun ini, SILO menargetkan bisa membangun minimal tiga rumah sakit lagi. Sejak awal tahun ini, perseroan telah mengoperasikan tiga rumah sakit baru yang akan menopang pendapatan tahun ini. Ketiga rumah sakit baru itu berada di kota Labuhan Bajo Nusa Tenggara Timur (NTT), Bau-Bau Sulawesi Tenggara dan Samarinda. Dengan begitu, SILO sudah mengoperasikan total 23 rumah sakit. Rumah sakit tersebut tersebar di 17 kota di Indonesia.

Sebelumnya, perseroan sempat sesumbar menargetkan membuka enam rumahsakit baru pada kuartal empat tahun ini. Saat ini, pembangunannya sudah dalam tahap penyelesaian. Adapun enam rumahsakit baru tersebut berlokasi di Bogor, Yogyakarta, Bangka, Lubuk Linggau, Jember dan Bekasi. Di Bogor dan Yogyakarta, Siloam mengembangkan rumahsakit dalam skala besar.

"Kalau di Yogyakarta pembangunan sudah 100 persen dan di Bogor sudah mencapai 90 persen,"kata Andry, Direktur SILO.

Ekspansi enam rumah sakit baru ini membuat penyerapan belanja modal SILO tahun ini cukup besar. Dari anggaran USD90 juta, capex yang sudah terpakai mencapai sekitar USD72 juta, atau setara 80 persen.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya