Intip Kondisi Peternak Sapi Perah di Boyolali

BOYOLALI - Saat ini kondisi peternak sapi perah dalam keadaan memprihatinkan. Bukan hanya karena harga jual ditingkat peternak rendah, tapi kondisi keluarga peternak sendiri cukup memprihatinkan.

Okezone berkesempatan mengunjungi salah satu kampung sapi di Kota Sapi, Boyolali tepatnya di Dukuh Kebonmoyo, Desa Karangnongko, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

Sekilas Dukuh Kebonmoyo hampir sama dengan kampung lainnya. Tapi, saat merangsek masuk ke rumah warganya, baru terlihat perbedaan kampung ini dengan yang lainnya.

Masyarakat di sana tinggal bersama sapi ternak di satu lingkup rumah, tempat tinggal dan kandang sapi saling berhimpitan. Bisa dibayarkan seperti apa rasanya?.

Kondisi ini cukup memprihatinkan, karena warga harus menghirup bau tidak sedap setiap harinya. Namun sepertinya masyarakat sudah terbiasa dengan kondisi ini dan tidak menghiraukan lagi bau sapi dan kotorannya seperti apa.

"Ya mau bagaiman lagi, ini bau sapi toh. Sudah biasa. Yang penting sehat,"ujar Ketua Kelompok Penampungan Karangnongko Parman, Rabu (23/11/2016).

Sebagi salah seorang warga Dukuh Kebonmoyo, Parman mengatakan, hidup berdampingan dengan sapi sudah dilakukan sejak 1988. Menurutnya, hal ini biasa terjadi karena sudah turun menurun.

Di sisi lain, dirinya menjelaskan, peternakan sapi perah di Desa Karangnongko hidup secara berkelompok. Seperti di Dukuh Kebonmoyo, terdapat 20 peternak sapi perah dengan rata-rata memiliki 3 ekor sapi perah.

"Di sini setiap pagi jam 06.00 WIB perah sapi dilakukan, kemudian 13.00 WIB dilakukan lagi. Sehari dua kali, untuk 400 liter susu per hari," jelasnya.

Sekedar informasi, Kabupaten Boyolali dikenal sebagai pusatnya peternakan sapi Indonesia. Bahkan kabupaten sebelah barat Provinsi Jawa Tengah ini dijuluki Nieuw Zeeland Van Java atau Kota Susu.

(Fakhri Rezy)