MNC Leasing Diminta Jalani 4 Super

Dhera Arizona Pratiwi, Jurnalis
Jum'at 09 Desember 2016 13:49 WIB
Ilustrasi: (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - PT MNC Guna Usaha Indonesia (MNC Leasing) menggelar rapat kerja nasional (rakernas) 2017 selama dua hari berturut-turut pada 9-10 Desember 2016. Adapun tema yang diusung 'Transform to Operational Excellence', melalui dukungan sumber daya manusia yang handal, proses bisnis yang cepat, portofolio pembiayaan yang tepat sasaran dan dukungan sistem yang memadai.

Sebagai salah satu dari tujuh anak usaha PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP), MNC Leasing diminta untuk fokus mencapai segala target yang telah ditetapkan untuk 2017. Tentunya harus dibangun secara bersama-sama.

Direktur Utama (Dirut) PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP) Gregorius Andrew Andryanto Haswin mengatakan, ada beberapa hal yang diminta untuk dicoba bangun secara bersama-sama, yakni dengan cara menerapkan empat 'Super'.

Super yang pertama adalah agresif dan aktif. Dalam hal ini, jika memungkinkan para karyawan diminta untuk selalu berupaya menerapkan sistem jemput bola dalam segala bentuk kegiatan yang berhubungan langsung dengan nasabah.

"Effort semua kerja mestinya super. Enggak bisa satu jalan, tetapi satu klien enggak berhasil terus nunggu lagi. Jadi harus super aktif dan agresif," ujarnya dalam rakernas MNC Leasing di Gedung MNC Financial Center, Jakarta, Jumat (9/12/2016).

Super yang kedua adalah kompak dan solid. Meski MNC Leasing baru saja berusia dua tahun, namun diminta agar satu anggota organisasi dengan lainnya tetap menjaga kekompakan.

Kemudian Andrew menegaskan, selain kompak juga harus menerapkan kerja tim (team work). Ini demi menciptakan salah satu suatu bentuk iklim kerja yang kondusif. Sebab, lingkungan kerja merupakan adalah hal terpenting bagi karyawan dalam menentukan semangat bekerja.

"Buat saya nomor satu. Pada saat Anda ke kantor, enggak ada tekanan, intimidasi, enggak ada hal-hal yang membuat kalian enggak happy. Kalau ada apa-apa dengan manajemen, itu feel free. Saya minta management juga open. Kalau mau bicara ada apa, selalu dibuka komunikasinya, komunikasi, kolaborasi harus jalan," paparnya.

Super yang ketiga adalah progresif dan inovatif. Saat ini MNC Leasing tengah mengurangi portofolio pembiayaan kepada produk-produk alat-alat berat (heavy equipment) untuk pertambangan. Alhasil, kini lebih menyasar kepada sektor properti dan konstruksi yang sejalan dengan program pemerintah saat ini.

"Saat ini coba untuk kurangi. Bukan enggak boleh dengan melihat kualitas aset yang kita perlu kasih pinjamannya. Kenapa bilang heavy equipment tetap dijalankan? Indonesia sekarang banyak sekali bangun infrastruktur. Jadi ke arah konstruksi, properti tidak apa-apa tetap jalan," paparnya.

Untuk inovatif, MNC Leasing juga diminta untuk inovatif dalam segi sektor pembiayaan yang disasar. Tidak bisa terpaku pada satu sektor saja misalnya alat-alat berat. Untuk itu saat ini MNC Leasing sedang memasuki menjajaki alat kesehatan yang peluang pasarnya masih sangat besar di Indonesia.

"Enggak gampang sekarang lihat perkembangan rumah sakit. Makanya kita coba ke arah pembiayaan tidak hanya di sektor itu. Kita bisa eksplor. Jangan berdiam pada satu pilihan saja. Jadi progresif, inovatif," tegasnya.

Super yang terakhir adalah MNC Leasing diminta agar terus disiplin. Ini harus dilakukan mengingat MNC Leasing menargetkan pada 2017 aset mampu bertumbuh 110% menjadi Rp1 triliun.

"Butuh Rp1 triliun ini enggak gampang. Perlu super super super itu semua. Kalau tidak, itu hanya sebatas target saja jadinya. Disiplin untuk bagian kontrol. Ketiga collection, ingatkan nasabah jangan sampai telat dam timbulnya kredit bermasalah," tukasnya.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya