JAKARTA – Perum Bulog dinilai belum efektif dalam menjalankan fungsinya sebagai stabilisator harga komoditas pangan. Bulog diharapkan turut berperan dalam sisi distribusi sehingga lebih efektif.
Direktur Centre for Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi mengatakan, sesuai tugasnya, Bulog seharusnya juga berperan dalam sisi distribusi. Namun, fungsi tersebut dinilainya tidak berjalan baik. ”Dengan kata lain, Bulog yang tak berfungsi dengan baik justru bisa menjadi penghambat atas kebijakan yang dibuat pemerintah. Harusnya yang dilakukan Bulog itu menjaga stok di pasar,” ujarnya di Jakarta kemarin.
Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri berpendapat, kelemahan Bulog sejauh ini adalah tidak memiliki kemampuan untuk mendistribusikan barang sampai ke pasar. Hal itu menyebabkan Bulog tak ubahnya hanya seperti pedagang.
”Dia (Bulog) dapat kuota, lalu menjualnya ke pengusaha, pengusaha lalu ke pengusaha kecil, baru masuk ke pedagang, ini juga akan berat. Saran kami, kalau mau efektif, Bulog itu harus masuk ke pasar. Atau, siapa pun yang ditunjuk pemerintah mendapatkan kuota, baik itu impor ataupun lokal, mereka harus bisa masuk ke titik struktur pasar,” tuturnya.