JAKARTA - Investasi properti terutama dalam bentuk rumah tapak (landed house) memang banyak dilakoni oleh masyarakat Indonesia. Sebab, jenis investasi satu ini dinilai mampu mendatangkan keuntungan yang cukup besar jika dijalankan secara maksimal.
Perencana Keuangan dari Kaukabus Financial Literacy Center, Kaukabus Syarqiyah tidak menyarankan investasi properti berupa rumah yang berada di lokasi strategis untuk dijual. Sebab, ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan secara matang-matang. Pertama, menjual rumah bukan lah suatu perkara yang mudah.
"Ada orang yang tiga hari jualan rumah, tapi ada juga yang 18 tahun," jelasnya kepada Okezone di Jakarta, belum lama ini.
Kemudian, faktor kedua adalah jika lokasi rumah tidak terlalu strategis, maka keuntungan dari hasil penyewaan yang didapat oleh pemilik pun akan minim. Alhasil, investasi pun dirasa akan memerlukan waktu cukup lama untuk mencapai keuntungan besar.
"Dengan begitu belum tentu dia bisa beli rumah yang lain lagi. Ini dengan asumsi dia sekarang punya rumah kecil ya," sebut dia.
Akan berbeda halnya dengan individu yang memiliki keahlian dalam aktivitas jual-beli rumah. Untuk itu, jika merasa belum cukup memiliki keahlian dalam jual-beli rumah, maka sebaiknya investasi berupa rumah tersebut ditahan dulu hingga menanti penjualannya di waktu yang tepat.
"Cuma kalau kita sudah punya skill jual-beli rumah, enak. Bisnis tangan dingin di situ. Kalau tidak punya skill ya lebih baik belajar dulu, perbanyak modal dulu. Untuk itu, mending kita keep dulu jadi passive income," tuturnya.
(Raisa Adila)