Dana Haji untuk Jalan Tol hingga Pelabuhan, Jokowi: Enggak Ada Ruginya!

JAKARTA - Besarnya jumlah umat muslim di Indonesia juga berdampak pada besarnya jumlah masyarakat yang mendaftar dan berangkat haji setiap tahunnya. Potensi ini pun bisa dimanfaatkan secara produktif bagi pemerintah, salah satunya jalan tol.

 Baca juga: 6 Ruas Tol Akan Dioperasikan pada Agustus-September 2017, Apa Saja?

Menurut Presiden Joko Widodo (Jokowi), terdapat sekira lebih dari Rp90 triliun dana haji yang dapat dimanfaatkan untuk proyek pembangunan. Dana ini pun belum dimanfaatkan secara optimal.

"Ada kurang lebih Rp80 (triliun) sampai Rp90 triliun, triliun bukan miliar. Rp93 triliun yang ini kalau dimanfaatkan dengan baik, ditaruh di tempat-tempat yang memberikan keuntungan yang besar, juga akan mempercepat pembangunan negara kita," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Kamis (27/7/2017).

Dana haji ini, kata Jokowi, bisa digunakan pada proyek-proyek yang tidak memiliki risiko tinggi. Salah satunya adalah proyek tol yang selalu menjanjikan keuntungan.

"Taruh saja misalnya di pembangunan jalan tol, aman enggak akan rugi, yang namanya jalan tol enggak akan rugi, enggak akan hilang," kata Jokowi.

Selain itu, pembangunan pelabuhan hingga bandara juga dapat menjadi pilihan pemerintah untuk memanfaatkan dana haji. Proyek ini dinilai sangat menguntungkan dibandingkan proyek yang berisiko seperti perkebunan.

"Pembangunan pelabuhan dari dana haji kenapa tidak, taruh di situ, akan memberikan keuntungan yang besar sehingga nanti bisa menurunkan ongkos haji. Bahkan kayak tabung haji di Malaysia itu ditaruh di perkebunan, perkebunan itu masih ada resikonya, kebakar atau enggak keluar apanya ini, hasilnya, buahnya," ujarnya.

Namun, Jokowi menekankan bahwa dana haji hanya boleh digunakan pada proyek yang memberikan jaminan keuntungan. Dana haji ini tidak dapat digunakan untuk proyek yang penuh risiko.

"Tapi kalau jalan tol, pelabuhan, airport, enggak akan ada ruginya, dan itu sudah saya sampaikan agar dana haji kita berikan peluang untuk dananya di taruh-taruh yang enak-enak saja, yang enak-enak ditaruh, yang resiko jangan, karena ini dana umat, hati-hati," tukasnya.

(Fakhri Rezy)