JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menganggap pengelolaan dana haji yang dianggap sangat penting. Jokowi menginginkan dana haji diinvestasikan ke tempat-tempat yang memberikan keuntungan yang baik
Infrastruktur disebut merupakan investasi yang tidak berisiko tinggi namun dapat memberikan keuntungan yang besar. Sehingga dirinya menginginkan dana haji yang tersimpan di pemerintah bisa diinvestasikan untuk pembangunan infrastruktur.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan, tujuan dari pemerintah mengelola dana haji dengan menginvestasikan ke infrastruktur adalah untuk meningkatkan pelayanan haji. Pasalnya dengan menginvestasikan dana haji ke proyek infrastruktur, maka dana return yang didapat juga akan lebih besar jika dibandingkan diinvestasikan kepada bank syariah.
Baca juga: Dana Haji untuk Biayai Infrastruktur, Menteri Bambang: Sama seperti Investasi di Bank Syariah
Bambang memastikan jika penggunaan investasi dana haji ke infrastruktur tidak akan mengganggu keberangkatan dari jamaah. Justru dengan investasi dana haji ke infrastruktur , ke depannya hasil return tersebut bisa membantu memberikan subsidi dana keberangkatan bagi jamaah haji.
"Investasi yang baik dan mereka yang berangkat nanti akan mendapatkan dana haji yang lebih baik," ujarnya saat ditemui di Hotel Fairmont, Jakarta, Jumat (28/7/2017).
Selain itu lanjut Bambang, dari hasil return tersebut pemerintah melalui Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) bisa menggunakan dana tersebut untuk meningkatkan pelayanan terhadap jamaah haji. Sehingga ke depannya , jamaah haji asal Indonesia bisa mendapatkan fasilitas dan pelayanan yang baik.
Baca juga: JK: Apabila Tidak Diinvestasikan, Dana Haji Bisa Kena Inflasi
"Kita ingin haji-haji Indonesia yang pergi itu dapat pelayanan maksimal. Dari mulai penginapan, transportasi dan lain sebagainya. Jadi investasi dana haji ini adalah untuk memperbaiki pelayanan. Baik dari penginapan , transportasi hingga makanannya," jelas Bambang.
"Masa kita dengan jamaah haji terbesar pelayanannya kalah sama negara lain" pungkasnya.
(Rizkie Fauzian)