JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno meminta semua perusahaan negara memberikan perhatian pada wilayah terluar, terdepan, dan tertinggal (3T) di Indonesia. Pasalnya masih banyak wilayah yang ternyata belum terjangkau bahkan belum ada aktivitas ekonomi.
Rini mengaku senang jika suatu BUMN melakukan sinergi. Seperti hari ini, dilakukan penandatanganan perjanjian kerjasama antara tujuh anak perusahaan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) dengan tujuh Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan anak perusahaan BUMN, dan satu Pemerintah Daerah (Pemda).
Baca juga: Anak Usaha Pelindo II Bersinergi, Menteri Rini: Wilayah Terluar Harus Diperhatikan!
Menurut dia, sinergi BUMN bisa membuat biaya logistik dan distribusi menjadi lebih efisien. Secara operasional juga, sinergi BUMN juga bisa lebih efektif.
"Dulu di lapangan mungkin bisa saling berkompetisi, sekarang bisa bersama-sama melihat bahwa kalau bergandengan tangan kita bisa jadi lebih efektif dan bisa memberikan lebih kepada bangsa," ujarnya, di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (25/8/2017).
Baca juga: Pelindo II Teken 9 MoU dengan BUMN Lain, Ini Daftarnya!
Rini mengatakan, belakangan ini kunjungan kerja Kementerian BUMN sering kali ke daerah-daerah yang belum pernah dijangkau pejabat tinggi negara. Dalam kunjungan ke Pulau Liran dan lainnya, didapati bahwa masih banyak yang belum mendapatkan program ekonomi yang jelas.
"Saya pergi ke Pulau Liran yang terluar dan paling dekat dengan Timor Leste. Penduduknya 1.200 orang dengan 250 KK. Banyak mereka itu makan dari tangkap ikan dan sayur mayur yang mereka tanam di situ. Lebih dari sebulan sekali ada kapal yang datang dari Moa," ujarnya.
Baca juga: BPK: Kerugian Negara pada Pelindo II Rp4,08 Triliun
Kondisi di sana menyedihkan, karena sewaktu mendengar cerita penduduk di Pulau Liran, orang sakit dijemput oleh helikopter milik Timor Leste bukan Indonesia. Maka dari itu, BUMN saya minta dukungan untuk hidupkan itu.
"Ini memang masih ada tempat seperti itu, dan saya merasa itu jadi tanggung jawab kita sebagai BUMN. Karena kita tidak bisa bergantung APBN, banyak sekali masyarakat yang kurang mampu, daerah yang belum berkembang infrastrukturnya. Kita masyarakat Indonesia harus bersama meningkatkan perekonomian Indonesia di seluruh titik," ujarnya.
(Fakhri Rezy)