JAKARTA - PT Pertamina (Persero) akan membangun tangki penampung minyak mentah (crude) di kilang Kasim Sorong. Tangki yang akan didatangkan dari luar Sorong ini ditargetkan selesai akhir tahun 2018.
Upaya ini dilakukan untuk memenuhi kapasitas kebutuhan di Kilang Kasim yang saat ini terus menurun. Pasalnya kilang Kasim saat ini hanya mampu memproduksi minyak mentah sebanyak 6.000 barel per hari dari kapasitas 10.000 barel per hari. Namun, Pertamina tidak ingin Kilang tersebut tutup sehingga dilakukan upaya dengan memasok minyak dari luar.
"Caranya adalah didatangkan crude dari luar Sorong. Bisa dari Cepu. Bisa impor juga. Tapi kita merencanakannya dari Cepu. Mostly dari Cepu kita datangkan," ungkap Direktur Pengolahan PT Pertamina (Persero) Toharso di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (28/8/2017) malam.
Baca juga: Menko Luhut Sebut Harga Jual Gas Blok Masela USD5,86/Mmbtu
Lanjut Taharso, nantinya akan didatangkan minyak mentah menggunakan tangker sebanyak 200.000 barel per sekali datang untuk memproduksi selama 20 hari. Sehingga membutuhkan tangki untuk menampung minyak sementara sebelum diproduksi dan pembangunan tangki ditargetkan selesai akhir tahun 2018.
"Karena tanker itu 200 ribu, maka di daratnya harus siap tangki 200 ribu minimal kapasitasnya, supaya bisa operasi, turn over. Jadi diisi, produksi, isi, produksi, maka harus 200 ribu barel kali 2. Cuma tangki ini, yang paling bagus kalau dibikinnya enggak langsung 1 gede, tapi di-split. Maka 100 ribu barel kali 4. Paling enggak 1 tahun (pembangunan). Jadi selesai akhir tahun depan, (2018)" jelasnya.
Baca juga: Luhut: Investasi Blok Masela Dirancang Saat Harga Minyak Murah