Catat! Tingkatkan Daya Beli Bakal Jadi "Peluru Jitu" Lesatkan Kinerja Retail

Antara, Jurnalis
Selasa 03 Oktober 2017 14:00 WIB
Ilustrasi (Foto: Reuters)
Share :

JAKARTA - Pemerintah perlu memperhatikan kebijakan dalam rangka meningkatkan daya beli masyarakat karena hal tersebut dinilai sangat penting sebagai upaya untuk melesatkan kinerja ritel yang saat ini dinilai sedang melesu.

"Saat ini terjadi penurunan daya beli, di mana kebutuhan meningkat sedangkan 'income' (penghasilan) tidak meningkat sepesat biaya kebutuhan," kata Senior Associate Director Research Colliers International Ferry Salanto di Jakarta, Selasa (3/10/2017).

 Baca juga: Mendag Minta Ritel Modern Pasok Barang ke Warung, Begini Strategi Bos Lotte Grosir

Menurut Ferry, berdasarkan sejumlah kajian seperti dari Nielsen, konsumen ritel saat ini sudah mulai melakukan pengiritan dengan menurunkan biaya untuk kebutuhan tersier atau sekunder.

Sebagaimana diketahui, pemerintah memutuskan tarif dasar listrik (TDL) tidak akan naik hingga akhir tahun 2017.

 Baca juga: Banyak Toko Ritel Tutup, Masyarakat Lebih Pilih Liburan daripada Beli Pakaian

Menurut Menteri ESDM Ignasius Jonan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (27/9), yang menjadi pertimbangan utama atas keputusan tersebut adalah terkait menjaga daya beli masyarakat.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menilai penutupan dua gerai Matahari Department Store di Pasaraya Blok M dan Pasaraya Manggarai bukan karena menurunnya daya beli masyarakat, melainkan upaya efisiensi perusahaan.

 Baca juga: Matahari Tutup 2 Gerai, Mendag: Sudah Sepi untuk Apa Dipertahankan?

Usai menghadiri acara Sinkronisasi Kebijakan Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Tahun 2017, Mendag menjelaskan meski kedua gerai tutup, kondisi ritel masih terbilang bagus karena kinerja Matahari Department Store dari tahun ke tahun (year on year) menunjukkan peningkatan pendapatan.

"Bukan karena daya beli. Tolong dilihat, yang 'year on year', pendapatannya masing-masing perusahaan itu naik atau turun? Tidak ada yang turun, jadi tidak ada urusan sama daya beli," kata Enggar di Jakarta, Senin (18/9).

Menurut dia, penutupan gerai Matahari tidak membuat kondisi ritel terpuruk, karena harus dilihat dari pembukuan tahunan yang menunjukkan peningkatan pendapatan dan laba bersih "year on year" (y-o-y).

Ia mengakui jika pusat perbelanjaan di beberapa lokasi sepi karena ada pergeseran minat masyarakat yang fokus di kawasan Sudirman, SCBD hingga Thamrin untuk lokasi utama belanja.

(Fakhri Rezy)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya