JAKARTA - Pesatnya pertumbuhan toko online memberikan dampak positif bagi jasa pengiriman. PT TIKI Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) mencatat peningkatan pengiriman hingga 30% tiap tahunnya.
Presiden Direktur JNE Muhammad Feriadi, mengungapkan pengiriman untuk jasa toko online turut mendominasi peningkatan angka pengiriman JNE. Padahal JNE juga menyediakan jasa pengiriman barang lainnya.
"Tidak semua pengiriman itu dari e-commerce. Saya ceritakan peningkatan kita saja, kita itu berapa tahun terakhir pertumbuhannya 30% lebih, dan kita tetap optimis ini diangka yang sama," ujarnya di Kantor Pusat JNE, Jakarta, Senin (16/10/2017).
Baca Juga: Marak Toko Online, Jasa Kurir Mulai Jajaki Layanan Pembayaran
Lebih lanjut, Feriadi menjelaskan, transaksi online berkontribusi 50% dari pengiriman ritel di JNE. Sedangkan untuk porsi pengiriman ritel sendiri porsinya hingga 70%.
"Transaksi e-commerce 50%, itu dari 70% revenue ritel kita. Jadi revenue ritel kita ada 70%, nah 30% corporate. Dari 70% itu 50%-nya dari e-commerce," terang dia.
Baca Juga: Simak! Aplikasi E-Commerce Lokal Siap Bersaing
Di samping itu, Feriadi juga meminta masyarakat tidak melupakan kontribusi pengiriman barang di luar toko online, seperti pengiriman individu dan perusahaan.
"Tapi sekali lagi, lonjakan itu tidak semuanya itu akibat dari kiriman -kiriman online, mungkin juga terjadi karena kiriman individu, dari korporasi ke individu," kata dia.
Sebelumnya, Presiden joko Widodo dengan tegas menyanggah anggapan adanya penurunan daya beli. Menurut dia, yang terjadi adalah pergeseran penjualan dari offline ke online. Jokowi mengatakan, industri jasa kurir terjadi kenaikan 130% hingga September 2017. Ini angka yang diperoleh dari data JNE, Kantor Pos dan jasa kurir lainnya.
(Dani Jumadil Akhir)