JAKARTA - Minyak kelapa sawit Indonesia semakin dicari pebisnis Pakistan, kata konsul jenderal Indonesia di Karachi, dalam keterangan pers, Sabtu (28/10/2017).
Itu dibuktikan dalam partisipasi Indonesia di Pakistan International Trade Fair (PITF) 2017, PT Wira Yudha, yang jadi salah satu peserta menandatangani nota kesepahaman dengan Fahad Enterprises untuk pembelian awal minyak kelapa sawit sebesar 15.000 ton bernilai USD10,2 juta.
“Kami mengusung program pemerintah, meningkatkan perdagangan dan investasi di Indonesia. Dalam kaitan itu, kami memfasilitasi pengusaha Indonesia yang akan berbisnis dengan pengusaha Pakistan. Penandatanganan MoU ini langkah awal yang positif bagi kedua perusahaan untuk menjajaki lebih lanjut peluang kerja sama ke depan”, kata Konsul Jenderal Indonesia di Karachi, Dempo A Yuddie.
Baca Juga: Konsep Badan Usaha Milik Rakyat Cocok untuk Kembangkan Industri Sawit, Apa Itu?
Komisaris PT Wira Yudha, Herfyan Danal, menandatangani MoU dengan mitranya, Abdul Wahab, pemimpin Fahad Enterprises, di Paviliun Indonesia, Sabtu. Penandatanganan disaksikan Yuddie dan Presiden Korangi Association of Trade and Industry, Tariq Malik.
Fahad Enterprises, sebagaimana keterangan diperoleh di Jakarta, Sabtu, anggota Waheed Group of Companies, yang dalam berbagai kesempatan telah menyatakan kepada Konsulat Jenderal Indonesia di Karachi, ingin berinvestasi minyak kelapa sawit di Indonesia.
Danal menyampaikan, penandatanganan nota kesepahaman itu membuktikan produk agrikultur Indonesia sangat diminati di Pakistan.
Baca Juga: Menko Darmin: Perkebunan Kelapa Sawit Banyak yang Tua!
"Semakin banyak pebisnis Pakistan yang berbisnis langsung tanpa perantara dengan pebisnis Indonesia, hal tersebut seharusnya dapat menginspirasi pengusaha Indonesia lainnya untuk menjajaki kemungkinan berbisnis dengan Pakistan," ujar dia.
Pakistan salah satu importir terbesar minyak kelapa sawit dari Indonesia. Total nilai ekspor minyak kelapa sawit Indonesia ke Pakistan pada tahun 2016 adalah USD1,8 miliar dari total nilai ekspor ke Pakistan sebesar USD2,2 miliar.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)