JIANGMEN - Menteri Keuangan Sri Mulyani mendorong Hong Kong meningkatkan perannya dalam restrukturisasi keuangan di kawasan Jalur Sutera dan Jalur Maritim Baru yang dikenal dengan "Belt and Road".
"Memang Indonesia perlu banyak belajar dari keunggulan yang dimiliki Hong Kong. Tapi pada sisi lain, Hong Kong juga perlu meningkatkan perannya dalam restrukturisasi keuangan di kawasan untuk memudahkan pendanaan dan investasi di bidang infrastruktur, termasuk di Indonesia," ujar Sri Mulyani ketika berbicara dalam Asia Infrastructure Investment Bank (AIIB) Summit di Hong Kong, Rabu (1/11/2017).
Baca juga: Indonesia Dinilai Tergantung ke China, Menko Luhut: Kalau Kasih Bunga Murah Kenapa Tidak?
Hong Kong dalam pembangunan infrastruktur di Asia memiliki keunggulan yang sangat jauh dari negara-negara lainnya di kawasan, khususnya dalam konektivitas, efisiensi, kualitas pembiayaan, pengetahuan, dan pengalaman, demikian menurut Menkeu sebagaimana keterangan tertulis Konsulat Jenderal RI di Hong Kong di Jiangmen, Provinsi Guangdong, Kamis.
Demikian pula terkait gagasan "Belt and Road", bagi Indonesia, jelas Menkeu, sangat penting dalam memfasilitasi pembangunan ekonomi, pembangunan infrastruktur, meningkatkan konektivitas, dan mengurangi kesenjangan antarnegara di kawasan.