Terbelit Utang, Rusia Beri Venezuela Keringanan Pembayaran Utang

Fakhri Rezy, Jurnalis
Kamis 16 November 2017 11:42 WIB
Ilustrasi (Foto: Reuters)
Share :

JAKARTA - Rusia memberikan pelonggaran untuk pembayaran hutang Venezuela. Hal ini merupakan salah satu cara memperdalam hubungan setelah Pemerintah Trump menolak membantu Venezuela yang berada di ambang kebangkrutan.

Rusia mengumumkan bahwa mereka telah sepakat untuk merestrukturisasi pembayaran utang Venezuela senilai USD3,15 miliar. Namun, masih belum jelas mengenai nominal utang sebesar USD3,15 miliar tersebut, apakah benar total utang Venezuela terhadap Rusia sebesar tersebut.

 Baca juga: Venezuela Gagal Bayar Utang, Sri Mulyani: Harus Hati-Hati Walaupun Tak Berpengaruh

Pasalnya, ada satu analisis yang diterbitkan oleh Harvard Law Roundtable di September 2017 mengenai penempatan jumlah utang Venezuela di atas USD9 miliar, namun pemerintah belum mengklarifikasi jumlah tersebut.

Kelonggaran atas utang tersebut tampaknya tepat waktu bagi Presiden Venezuela Nicolas Maduro. Lembaga pemeringkat, seperti S&P, menyatakan Venezuela dan perusahaan minyaknya, PDVSA, yang gagal bayar minggu ini.

 Baca juga: Tak Sanggup Bayar Utang, S&P Ultimatum Default Venezuela

Meski mendapat bantuan dari Rusia, kesengsaraan utang Venezuela tidak akan lenyap dalam waktu dekat. Venezuela berutang lebih dari USD60 miliar hanya untuk pemegang obligasi. Sementara itu, cadangan devisa yang tersisa di bank sentralnya hanya USD9,6 miliar.

Venezuela telah perlahan-lahan menghabiskan cadangannya dalam beberapa tahun terakhir untuk melakukan pembayaran utang. Default tersebut dapat memicu serangkaian kejadian berbahaya yang pada akhirnya akan memperburuk krisis kemanusiaan Venezuela, yang ditandai dengan kekurangan makanan dan obat-obatan.

Tapi untuk saat ini, Presiden Vladimir Putin memberikan kemudahan untuk presiden Maduro. Ini merupakan tren peningkatan baru tahun ini setelah China yang pernah menjadi pemberi pinjaman utama ke Venezuela tidak menunjukkan minat untuk memberi Venezuela lebih banyak uang.

Baca juga: Wapres JK Ingatkan Pelajaran dari Venezuela, Negara Kaya Minyak Diambang Kebangkrutan

Pada bulan Oktober, Putin dan Maduro bertemu di Moskow, dan beberapa pakar kebijakan luar negeri melihat investasi Putin sebagai upaya geopolitik untuk membangun pengaruh di Amerika Latin, sebuah wilayah di mana AS pernah memegang kendali penuh. Presiden Trump telah menampar beberapa kebijakan Maduro dan pemerintahannya. Maduro menyebut Trump sebagai "kaisar" yang melakukan "perang ekonomi".

Di luar keinginan untuk mendapatkan bayaran kembali, perusahaan minyak milik negara Rusia Rosneft memiliki kepentingan pribadi dalam pemerintahan Maduro. Desember lalu, Roseneft mengambil hampir 50% saham di Citgo, perusahaan minyak berbasis AS yang dimiliki oleh raksasa energi Venezuela, PDVSA, sebagai jaminan pinjaman USD1,5 miliar kepada pemerintah Maduro.

Menteri Perminyakan Venezuela mengatakan pada bulan Oktober bahwa dia sedang dalam pembicaraan dengan Moskow untuk pertukaran potensial, menukar saham Rosneft di Citgo untuk kepemilikan ladang minyak Venezuela oleh Rusia. Dia tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang rencana tersebut. Reuters pertama kali melaporkan potensi swap tersebut.

(Fakhri Rezy)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya