Sementara untuk tahun ini terdapat 27 emiten baru yang masuk, sehingga total emiten yang tercatat di BEI mencapai 562 perusahaan.
Tidak kalah penting, upaya memacu kapitalisasi pasar juga dilakukan BEI dengan terus memperlengkap infrastruktur pasar, termasuk mendirikan PT Pendanaan Efek Indonesia yang akan segera beroperasi, begitu juga dengan upaya optimalisasi produk baik LQ45 Future maupun Indonesia Government Bond Future.
Penambahan produk menurut Tito diharapkan akan meningkatkan bobot saham Indonesia dalam MSCI (Morgan Stanley Composite International). "Kalau produk banyak bobot MSCI (Indonesia) bisa naik. Bobot MSCI hanya bisa naik kalau produk lebih banyak dan pasar lebih besar," paparnya.
Sebagaimana diketahui MSCI merupakan indeks global yang menjadi acuan seluruh pelaku pasar dalam menempatkan portofolionya di seluruh dunia. Saat ini sekitar USD11 ribu triliun dana investasi itu mengikuti indeks yang ada di MSCI, karena itu sangat penting meningkatkan bobot MSCI bagi Indonesia.
Di luar langkah BEI tadi, sokongan dari pemerintah juga penting untuk terus berupaya meningkatkan lagi kredit rating Indonesia. “Masih ada potensi rating kita naik,” ujarnya.(TIM BEI)
(Fakhri Rezy)