Sektor Ritel Terus Melambat, 10 Ribu Orang Terancam Kehilangan Pekerjaan Tahun Depan

Lusia Widhi Pratiwi, Jurnalis
Kamis 23 November 2017 05:03 WIB
Ilustrasi Pengangguran. (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA – Pertumbuhan industri ritel yang semakin melambat, membuat anggapan baru bahwa perekonomian Indonesia masih menurun. Hal ini dibuktikan dengan turunnya pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada kuartal III.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira Adhinegara, menjelaskan bahwa masalah utama lesunya ritel ada pada daya beli yang kian menurun.

Menurut Bhima, masyarakat kelas atas menaruh uang yang mereka miliki di perbankan tapi tidak mau dibelanjakan. Alasannya, karena mereka khwatir kinerja ekonomi kedepannya kurang prospektif dan kebijakan pajak makin agresif.

“Ada beberapa solusi untuk menangani masalah ini,” ungkap Bhima kepada Okezone.

Baca Juga: Survei BI Sebut Penjualan Eceran Melambat, Pertumbuhan Ritel Ikut Melemah

Menurutnya, pemerintah perlu menjaga subsidi dan mempercepat pencarian dana Bantuan Sosial (bansos). Selain itu, pemerintah harus membangun iklim perpajakan yang kondusif agar orang kaya kembali mau belanja dan melakukan investasi di negara sendiri.

Dia menilai, guna meminimalisir tingkat pengangguran di Indonesia, sebaiknya pemerintah harus membuka lebih banyak lapangan pekerjaan. Hal ini dilakukan dengan mendorong insentif bagi industri pengolahan sekaligus menurunkan biaya produksi salah satunya dengan utilitas listrik dan gas.

Baca Juga: Sektor Ritel Bukan Turun, tapi Alami Perlambatan Pertumbuhan

Bhima menambahkan, adanya stimulus khusus bagi sektor ritel yang bertujuan untuk mencegah adanya PHK masal juga menjadi faktor solusi yang terpenting. Misalnya pemberian insentif fiskal dan diskon tariff listrik. "Jumlah tenaga kerja yang terancam PHK akibat hal ini bisa mencapai 10 ribu orang pada 2018," tukas dia.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya