Dirut BEI Minta Gojek, Tokopedia, dan Bukalapak Segera IPO

Yohana Artha Uly, Jurnalis
Kamis 28 Desember 2017 14:24 WIB
Direktur Utama BEI Tito Sulistio (Foto: Yohana/Okezone)
Share :

JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) meminta setiap perusahaan start up e-commerce yang memiliki pendapatan besar untuk melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) di pasar modal Indonesia.

Direktur Utama BEI Tito Sulistio menyebut ketiga perusahaan e-commerce tersebut yakni Gojek, Tokopedia, dan Bukalapak. Ketiga perusahaan unicorn ini diminta Tito untuk segera menjadi perusahaan terbuka di Bursa Efek Indonesia (BEI).

"Gojek, Tokopedia, Bukalapak, tolong lah mereka yang pendapatannya lebih 90% se-Indonesia, tolong mau listed di Indonesia, dengan ikut investasi saham," pintanya dalam acara Lunch Meeting dengan wartawan pasar modal di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (28/12/2017).

Baca Juga: Tahun Politik, BEI Pangkas Target Perusahaan IPO

Lanjutnya, dengan memberikan sebagian saham kepada publik, maka akan terjadi pemerataan pendapatan bagi masyarakat Indonesia melalui kepemilikan saham. Tidak hanya itu, perusahaan sendiri akan mendapatkan keuntungan melalui pendanaan yang lebih besar dari publik, dengan demikian mereka dapat mengembangkan usahanya.

"Gojek kan itu 93% market cap-nya di Indonesia. Berikanlah kepada investor Indonesia biar terjadi pemerataan pendapatan melalui kepemilikan dengan investasi saham di Indonesia," imbuhnya.

Baca Juga: Menkop Dorong Anak Usaha Koperasi IPO, Ini Keuntungannya!

Tito mengungkapkan saat ini BEI sedang membidik 42 perusahaan start up e-commerce yang sedang di inkubator untuk mau menawarkan sahamnya pada publik. Menurutnya yang menjadi kesulitan bagi ke 42 perusahaan ini untuk IPO adalah keterbatasan modal.

Ia mengatakan aset terbesar e-commerce adalah dari sisi program. Sayangnya, Indonesia belum dapat menghitung program sebagai aset perusahaan sebagaimana yang telah diterapkan di luar negeri.

"Modalnya kecil-kecil rata-rata Rp50 juta sampai Rp100 juta, karena mereka anak muda uangnya pas-pasan. Tapi padahal capital terbesar mereka, aset mereka itu program yang mereka buat. Ini belum dihitung. Kalau ini bisa dikapitalisasi, ini besar modal mereka, mereka bisa IPO," jelas dia.

Baca Juga: BEI: 37 Emiten Catatkan Saham di 2017, Total Nilainya Rp9,4 Triliun

Tito menyatakan diperlukan aturan baru yang dapat mengkapitalisasi program e-commerce. Aturan ini akan dituangkan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) hasil rancangan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Dengan keluarnya PSAK, ia memastikan perusahaan start-up akan dapat meraup dana segar dan segera IPO.

"Kalau ini sudah keluar akan banyak perusahaan start up e-commerce yang bisa IPO. Mudah-mudahan tahun 2018 PSAK bisa keluar, IAI targetkan bulan April. Kalau ini bisa keluar mereka bisa segera dapat modal ," ungkapnya.

Untuk diketahui, di tahun 2017 sendiri sudah ada dua perusahaan start up yang melantai di BEI. Keduanya yakni PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (KIOS) dan PT M Cash Integrasi (MCI).

(ulf)

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya