"Gojek kan itu 93% market cap-nya di Indonesia. Berikanlah kepada investor Indonesia biar terjadi pemerataan pendapatan melalui kepemilikan dengan investasi saham di Indonesia," imbuhnya.
Baca Juga: Menkop Dorong Anak Usaha Koperasi IPO, Ini Keuntungannya!
Tito mengungkapkan saat ini BEI sedang membidik 42 perusahaan start up e-commerce yang sedang di inkubator untuk mau menawarkan sahamnya pada publik. Menurutnya yang menjadi kesulitan bagi ke 42 perusahaan ini untuk IPO adalah keterbatasan modal.
Ia mengatakan aset terbesar e-commerce adalah dari sisi program. Sayangnya, Indonesia belum dapat menghitung program sebagai aset perusahaan sebagaimana yang telah diterapkan di luar negeri.
"Modalnya kecil-kecil rata-rata Rp50 juta sampai Rp100 juta, karena mereka anak muda uangnya pas-pasan. Tapi padahal capital terbesar mereka, aset mereka itu program yang mereka buat. Ini belum dihitung. Kalau ini bisa dikapitalisasi, ini besar modal mereka, mereka bisa IPO," jelas dia.