Saham Prima Cakrawala Abadi Disuspensi Setelah 12 Hari Melantai di Bursa

Fakhri Rezy, Jurnalis
Rabu 10 Januari 2018 10:17 WIB
Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Share :

JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan perdagangan saham PT Prima Cakrawala Abadi Tbk (PCAR). Hal ini dikarenakan adanya pergerakan yang sangat signifikan.

Mengutip keterangan terbuka, Jakarta, Rabu (10/1/2018), BEI melihat adanya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham PCAR.

 Baca juga: Saham Prima Cakrawala Abadi Disuspensi Setelah 12 Hari Melantai di Bursa

Maka dari itu, BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham PCAR pada 10 Januari 2018.

Penghentian sementara perdagagan saham PCAR tersebut dilakukan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai. Hal ini bertujuan untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang disampaikan.

 Baca juga: Tamu Terakhir 2017, Saham Prima Cakrawala Abadi Siap Berlayar di Pasar Modal

Sebelumnya, Akhiri penutupan tahun 2017 PT Prima Cakrawala Abadi Tbk (PCAR) resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dengan demikian emiten berkode PCAR menjadi perusahaan ke-37 yang melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) di tahun 2017.

Perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan dan distribusi rajungan ini pun menjadi perusahaan terakhir yang melakukan IPO di 2017.

 Baca juga: Jadi Tamu Terakhir BEI, Saham Prima Cakrawala Langsung Meroket 69,34%

Jumlah Saham yang ditawarkan dalam IPO ini adalah sebanyak 466.666.700 lembar saham baru dengan harga penawaran Rp150 per saham. Dengan jumlah tersebut, maka perusahaan akan meraih dana segar sebesar Rp72,33 miliar.

Pada pencatatan perdana, saham PCAR langsung menyentuh 69,34% atau 104 poin ke level ke Rp254. Saham PCAR ditransaksikan sebanyak 1 kali dengan volume sebanyak 1 lot dan menghasilkan nilai transaksi Rp25.400.

(Fakhri Rezy)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya