JAKARTA - Kabar mengejutkan datang dari saham PT Prima Cakrawala Abadi Tbk. Saham dengan kode emiten PACR pagi ini disuspensi, padahal ia belum genap 2 minggu melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui mekanisme Initial Publick Offering (IPO) pada 29 Desember 2017.
Mengutip keterangan terbuka, Jakarta, Rabu (10/1/2018), BEI melakukan penghentian sementara perdagagan saham PCAR tersebut dilakukan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai. Hal ini bertujuan untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang disampaikan.
Berdasarkan pengamatan Okezone pada 5 hari terakhir, saham Prima Cakrawala Abadi sempat mengalami lonjakan harga yang cukup signifikan. Hal itu pun sudah diendus oleh otoritas BEI. Pada 3 Januari 2018, saham mengalami kenaikan siginifikan dari Rp72,62 per lembar saham menjadi Rp75,58 per lembar saham pada 4 Januari 2018.
(Foto: Yahoo Finance)
Walhasil tanggal 8 Januari 2018, saham tersebut dimasuk kategori saham yang bergerak tidak wajar alias unusual market activity (UMA). Berdasarkan keterbukaan informasi BEI, PACR dimasukkan ke dalam daftar saham UMA lantaran mengalami peningkatan harga dan aktivitas saham di luar kebiasan.
Jika melongok ke belakang, PACR resmi mencatatkan sahamnya di BEI dengan harga saham Rp150 per lembar saham. Emiten yang menjadi perusahaan ke-37 sempat dilirik investor. Pada pencatatan perdana, saham PCAR langsung menyentuh 69,34% atau 104 poin ke level ke Rp254.
Perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan dan distribusi rajungan ini ditransaksikan sebanyak 1 kali dengan volume sebanyak 1 lot dan menghasilkan nilai transaksi Rp25.400.
BEI menghentikan perdagangan saham PT Prima Cakrawala Abadi Tbk (PCAR). Hal ini dikarenakan adanya pergerakan yang sangat signifikan.