Jokowi Minta Proyek Strategis Nasional Diselesaikan

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar program prioritas dan juga proyek-proyek strategis nasional yang belum selesai di 2017 agar juga segera dirampungkan, diselesaikan, dan dituntaskan.

Selain itu, program proyek strategis yang direncanakan dan mulai dikerjakan 2018 harus betul-betul dipastikan eksekusinya di lapangan.

“Untuk itu saya minta Menko Perekonomian mengevaluasi lagi program dan proyek yang betul-betul bisa dieksekusi, mana yang memang tidak mungkin bisa dilaksanakan, ini harus diputuskan cepat,” kata Presiden Jokowi seperti dilansir laman setkab, Jakarta, Senin (12/2/2018).

 Baca juga: 6 Proyek Strategis Nasional Rampung, Nilainya Rp13,1 Triliun

Hal ini disampaikan Jokowi saat memberikan arahan pada Sidang Kabinet Paripurna, di Istana Negara, Jakarta hari ini.

Sebelumnya, Jokowi mengapresiasi momentum pertumbuhan ekonomi yang trennya semakin meningkat. Dari 5,06% di triwulan ketiga 2017, tumbuh menjadi 5,19% di triwulan keempat 2017.

Jokowi menginginkan, agar tren peningkatan pertumbuhan ekonomi ini terus berlanjut di 2018.

Presiden juga mengingatkan, bahwa investasi dan ekspor adalah kunci untuk menggerakkan pertumbuhan ekonomi agar bisa tumbuh lebih tinggi lagi. Oleh sebab itu, Presiden meminta agar kita harus terus memperbaiki iklim kemudahan berusaha, berinvestasi dari pusat sampai provinsi, kabupaten, dan kota.

 Baca Juga: Sri Mulyani: Pemerintah Butuh Lebih dari Rp5.400 Triliun untuk Bangun Infrastruktur

Sidang Kabinet Paripurna itu dihadiri antara lain oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menko Polhukam Wiranto, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menko Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan, Mensesneg Pratikno, Seskab Pramono Anung, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Menkeu Sri Mulyani Indrawati.

Selain itu, hadir juga Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, Menperin Airlangga Hartarto, Mendag Enggartiasto Lukita, Menkominfo Rudiantara, Mendagri Tjahjo Kumolo, Menkumham Yasonna Laoly, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, dan Menhan Ryamizrad Ryacudu.

(Dani Jumadil Akhir)