Prediksi yang sama diberikan Direktur Riset Center of Reform on Economy (CORE) Pieter Abdullah Redjalam yang menyatakan BI akan kembali putuskan tahan suku bunga acuannya. Dia menjelaskan, pelonggaran sangat tak mungkin menjadi opsi oleh BI karena penurunan sepanjang 2016 lalu sebanyak 200 bps. Selain itu, kebijakan GWM rata-rata yang diluncurkan pada Januari lalu sudah cukup menjadi pilihan lain selain pelonggaran 7-Days Repo Rate.
"Kalau saya melihat masih akan tahan, BI tak mungkin menurunkan. Pilihannya menahan dan menaikkan, tapi lihat kondisi Rupiah yang tertekan akhir-akhir ini karena penguatan Dolar As, serta The Fed yang akan menaikkan suku bunganya di tahun ini, timingnya belum pas naik. Jadi BI akan tetap tahan di 4,25%," ucapnya kepada Okezone.
(Dani Jumadil Akhir)