JAKARTA - Nilai tukar Rupiah kembali bergejolak bahkan saat ini hingga ke titik terendah dari sebelumnya. Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) bahkan telah tembus Rp13.700 per USD hari ini.
Dari data Bank Indonesia (BI), JISDOR, Rabu (28/2/2018) rupiah tercatat Rp13.707 turun tajam dari Rp13.650 di Selasa (27/2/2018). Kenaikan ini bahkan mempengaruhi semua kinerja keuangan di Indonesia tak terkecuali Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Baca juga: Rupiah Tembus Rp13.711/USD, Gara-Gara Siapa?
Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan, terpuruknya Rupiah pasti berpengaruh ke keuangan BUMN hanya saja masih di dalam batas yang bisa diprediksi olehnya.
"Pada dasarnya pasti ada pengaruhnya. Tapi tentunya kan kita selalu memang memposisikan diri bahwa kita selalu ada worst skenario pasti ada impact-nya," ungkapnya di Hotel Fairmont, Jakarta, Rabu (28/2/2018).
Baca juga: Tunggu The Fed, Gejolak Rupiah Berlangsung hingga Akhir Maret
Menurutnya, keadaan ini sudah diantisipasi oleh pihaknya karena memang gejolak nilai tukar telah terjadi sejak awal tahun lalu. Oleh karenanya kinerja BUMN dipastikan masih akan berjalan baik.
"Tapi yang paling kita utamakan, bahwa operasi kita tetap berjalan dengan baik, dan pelayanan kita kepada masyarakat terus berjalan dengan baik," tukasnya.
(Dani Jumadil Akhir)