TANGERANG - Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) bersinergi dengan Kementan untuk mengembangkan Kawasan Sains dan Enjiniring Pertanian Modern serta membangun Politeknik Pembangunan Pertanian Serpong yang berorientasi sebagai pusat penyedia dan pengembangan sains pertanian.
Selain kawasan sains, di Balai Besar Mekanisasi Pertanian, Serpong, Tangerang, akan dibangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Perguruan Tinggi kelas dunia.
Menurut Menristekdikti Mohammad Nasir, KEK Perguruan Tinggi akan dibangun di atas lahan milik Kementan seluas 30 hektar (ha). Kebetulan di lokasi tersebut sudah menjadi pusat riset teknologi pertanian saat ini.
"Jadi kalau KEK ada ini bisa dimanfaatkan masyarakat, karena ini ada di kawasan pertanian, maka bagaimana pertanian kita makin bagus. Swasembada pangan bisa tercipta, efisiensi bisa dimanfaatkan dan dapat nilai tinggi," tuturnya, Serpong, Tangerang, Kamis (1/3/2018).
Bila hal tersebut bisa direalisasikan maka mewujudkan visi lumbung pangan dunia yang dicita-citakan pada 2045 bisa dipercepat menjadi 2025.
"Kalau saya lihat terlalu lama. Kalau saya prediksikan kalau betul ini bisa dilakukan 2025-2030 pasti Indonesia bisa. 2045 kita kehilangan sustainibility development goals, bonus demografi. Jadi kalau Mentan 2045, terlalu lama harus lebih cepat 2025," tuturnya.
Menurut Nasir, dengan dikembangkannya KEK Perguruan Tinggi kelas dunia maka akan terjadi kolaborasi perguruan tinggi Indonesia, peneliti Indonesia dengan peguruan tinggi dan peneliti asing yang datang
"Banyak perguruan tinggi kita supaya punya kompetisi dan daya saing lebih baik. Bukan berarti mematikan dalam negeri, tapi bagaimana perguruan tinggi Indonesia bisa meningkatkan kualitasnya," tuturnya.
(Fakhri Rezy)