Menhan Prancis Florence Parly berkomentar di New Straits Times, Malaysia, pada Januari bahwa Kuala Lumpur dapat mengandalkan Paris untuk menentang larangan tersebut.
Sementara peningkatan impor biodiesel dari Argentina dan proyeksi bertambahnya pengiriman dari Indonesia berpotensi menurunkan output di UE sebagai produsen bahan bakar terbarukan terbesar di dunia. UE telah menerapkan bea impor untuk biodiesel Argentina pada September lalu, setelah Buenos Aires menang dalam gugatan di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), beberapa pekan setelah Amerika Serikat (AS) menerapkan bea masuk untuk bahan bakar.
UE kini mempertimbangkan untuk memangkas bea pada biodiesel asal Indonesia. Antara Agustus tahun lalu dan Januari, sebanyak 852.000 ton biodiesel, sekitar empat kali kapasitas pabrik besar UE senilai USD617 juta, diekspor dari Argentina ke UE, sesuai data bea cukai.
Sebelumnya pada 2017, hampir semua ekspor ditujukan ke AS. Kepala Badan Biodiesel Eropa (EBB) Raffaello Garofalo menyatakan, dampak impor Argentina ternyata lebih buruk dibandingkan perkiraan. “Ada kerugian ekonomi tinggi dan kita berisiko melihat banyak produsen bahan bakar terbarukan Eropa bangkrut menghadapi banjir impor tidak adil itu,” ujarnya. (Syarifudin)
(Dani Jumadil Akhir)