MAKASSAR - Indonesia kembali melakukan ekspor jagung ke negara Filipina asal Sulawesi Selatan (Sulsel) sebanyak 60.000 ton. Sebelumnya, Indonesia juga sudah lebih dahulu melakukan ekspor sebanyak 57.000 ton jagung asal Gorontalo.
Bahkan selanjutnya, Indonesia akan melakukan ekspor jagung sebanyak 300.000 ton lagi. Kali ini giliran jagung asal Sumbawa yang akan dikirim ke Filipina.
Baca juga: Setelah Sulawesi Selatan, 300.000 Ton Jagung Sumbawa Siap Ekspor
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan setelah menyasar Filipina, dirinya menargetkan jagung asal Indonesia bisa masuk negara tetangga Asia Tenggara (ASEAN) lainya. Salah satu yang terdekat adalah negara Malaysia.
"Selain Filipina kita akan ekspor , target kami adalah memenuhi negara tetangga. Malaysia dan Singapura mereka butuh 4 juta ton," ujarnya di Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (9/3/2018).
Baca juga: Ekspor Jagung 60.000 Ton ke Filipina, Mentan: Ini Sejarah Baru Indonesia
Menurut Amran, alasan kenapa dirinya menargetkan pasar Malaysia karena potensi yang ada disana sangatlah besar. Ditambah lagi, minat negara seperti Malaysia sangat tinggi terhadap jagung-jagung asal Indonesia.
"Tahun ini Malaysia Filipina dan jagung kita bagus terutama melon kita bagus," ucapnya.
Selain itu lanjut Amran, produksi jagung juga setiap tahunya selalu meningkat. Untuk tahun ini saja, total produksi jagung nasional diperkirakan sebesar 20 hingga 24 juta ton.
Baca juga: Mentan Melepas Ekspor Perdana 60.000 ton Jagung Sulawesi Selatan ke Filipina
Sebagai contohnya, untuk daerah Sulawesi Selatan saja, produksi jagung terus mengalami peningkatan sejak tahun 2016. Dari data Bada Pusat Statistik, produksi jagung di Sulawesi Selatan mencapai 2,3 juta ton, angka tersebut mengalami peningkatan signifikan sebesar 13,38% dari tahun sebelumnya yang hanya 2 juta ton.
"Produksi jagung di atas 20 juta ton. Kisaran 20-24 juta ton," kata Amran.
Amran menambahkan, dengan target ekspor ke Malaysia sebanyak 4 juta ton maka kesejahteraan petani bisa meningkat. Apalagi, saat ini harga jagung sedang turun.
"Kemaren kita jalin kerjasama sudah delapan mereka butuh 4 juta ton. nilainya lebih dari Rp12 triliun. Artinya apa kalau ini terpenuhi mengurangi tingkat kemiskinan petani dan meningkatkan kesejahteraannya," jelasnya.
(Fakhri Rezy)