Mentan Proyeksi Hasil Panen Jagung Capai Rp2 Triliun dari Lahan 100.000 Ha

Lidya Julita Sembiring, Jurnalis
Senin 19 Maret 2018 19:05 WIB
Foto: Lidya Julita Sembiring/Okezone
Share :

JAKARTA - Kementerian Pertanian dan Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) melakukan kerja sama untuk meningkatkan produksi jagung Indonesia di 2018. Penandatanganan dilakukan oleh Dirjen Tanam Pangan Kementan Gatot Irianto dan perwakilan PBNU di bidang Pertanian.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, tahun ini pihaknya akan melanjutkan kerja sama penanaman jagung di seluruh daerah di Indonesia dengan luas 100.000 hektare. Dalam kerja sama ini Kementan akan mendukung dengan menyediakan benih jagung dan pupuk yang bisa ditanami oleh luas tanah tersebut.

Baca Juga: Kementan Gandeng PBNU Tingkatkan Produksi Jagung

"Tahun ini dilanjutkan (kerja sama) 100.000 ha seluruh Indonesia. Kalau bisa 100.000 insya Allah bisa menghasilkan 500.000 ton jagung," ungkap Amran di Gedung Pusat PBNU, Jakarta, Senin (19/3/2018).

Menurutnya, target produksi jagung ini sangat mungkin di capai dengan kebijakan yang tepat dan dilakukan dengan sungguh-sungguh. Selain itu, nilai dari target 500.000 ton bisa mencapai hingga Rp2 triliun.

Baca Juga: Ekspor Jagung ke Filipina Ditingkatkan, Mentan: Kita Kirim 100.000 Ton

"Nilainya Rp1,5 triliun-Rp2 triliun. Itu luar biasa untuk umat. Kita dorong terus kalau perlu kita tingkatkan tahun depan," kata dia.

Amran melanjutkan, dengan kerja sama ini maka juga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama anggota PBNU yang tersebar di seluruh Indonesia. Karena bisa menanam jagung dengan dukungan Pemerintah.

Baca Juga: Presiden Jokowi Panen Jagung dan Tanam Jati di Tuban

"Dulu di tengah sawit panennya rumput, sekarang panen jagung. Jangan membuat petani rugi, pasti swasembada. Karena kebijakan yang tepat, kuburan pun ditanami jagung di Jeneponto (Sulawesi Selatan)," jelasnya.

Selain itu, dengan kerja sama ini dia menyebutkan bisa meningkatkan ekspor ke negara lain. Kemudian dia mengklaim harga jagung juga sudah mulai membaik. 

"Petani tidak tunggu APBN tapi tunggu kebijakan yang tepat," tukasnya.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya